Selasa 11 Sep 2012 02:43 WIB

'Sekarang Agama Dijadikan Atribut Tutupi Kebobrokan'

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Karta Raharja Ucu
Korupsi (ilustrasi).
Foto: luwuraya.com
Korupsi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah, Abu Habsin menyayangkan adanya tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama. Abu menyebut saat ini organisasi radikal bermunculan dengan mengatasnamakan Islam.

Lahirnya organisasi-organisasi radikal yang mengatasnamakan Islam masuk dalam kategori penganut agama yang mengedepankan simbol. Padahal, simbol-simbol agama dapat memicu konflik sosial. (baca: Simbol Agama Picu Konflik Sosial).

"Sekarang ini banyak yang menggunakan atribut serta simbol agama hanya untuk melegitimasi tindakan yang melanggar hukum seperti kekerasan. Dan tak hanya kekerasan, namun juga sebagai pembenaran atau menutupi tindakan menyimpang lain seperti korupsi, atau sekedar meraih kekuasaan semata," kata Abu dalam diskusi Prime Topic Sindo Radio di Hotel Quest Semarang, Senin (10/9).

Organisasi kekerasan tersebut, menurut Abu, banyak diikuti kalangan remaja dengan emosionalitas labil. Karenanya, ia menyarankan agar keluarga menjadi tempat pembelajaran penting bagi anak. Padahal dewasa ini menurutnya banyak pihak yang memperalat agama demi kepentingan pribadi dan kelompoknya. (baca: 'Agama Diperalat karena Sangat Seksi').

"Bukan hanya pemerintah, namun juga tugas keluarga dan orangtua," ujarnya menandaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement