Senin 10 Sep 2012 21:44 WIB

Pertamina Minta Penerima Beasiswa Bangun Daerahnya

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pertamina spends 725 million USD to acquire 32 percent share of Petrodela SA in Venezuela.
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Pertamina spends 725 million USD to acquire 32 percent share of Petrodela SA in Venezuela.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Program pemberian beasiswa kepada pelajar yang berasal dari daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan terus dilakukan oleh PT Pertamina (Persero). Harapan Pertamina,  para penerima beasiswa tersebut akan menjadi bibit unggul yang akan memajukan daerahnya masing-masing.

Di Malang, tepatnya Universitas Negeri Malang (UM), Pertamina telah memberikan beasiswa  kepada 20 mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Beasiswa itu, diberikan para pelajar dari Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, dan  NTT. Beasiswa tersebut meliputi biaya pendidikan selama 8 semester dan biaya hidup senilai Rp 1,5 juta per bulan.

Koordinator Small Medium Enterprice dan Sosial Responsibility (SME & SR), PT. Pertamina, Wahyu Suswinto mengatakan satu syarat pemberian bantuan itu adalah para pelajar itu mau kembali ke daerah asal. Komitmen ini harus ditepati sehingga mereka akan memberikan sumbangsihnya kepada daerah masing-masing.

Selain UM, Pertamina juga menyalurkan beasiswa kepada 60 mahasiswa lainnya yang tersebar di Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, dan Universitas Hasanuddin."Pemberian beasiswa itu diharapkan bisa menunjang prestasi mahasiswa. Minimal IPK harus 3.00," kata dia.

Lenci Mnune, salah satu mahasiswa penerima beasiswa Pertamina Jurusan Matematika UM mengatakan bangga bisa menjadi keluarga besar Pertamina. Mahasiswa asal Kabupaten Soe NTT berjanji akan memberikan prestasi yang gemilang.

"Untuk awal ini kami masih kesulitan komunikasi. Sebab, banyak yang menggunakan Bahasa Jawa," ujarnya sembari tersenyum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement