Sabtu 08 Sep 2012 11:58 WIB

Mobil Dapur Umum Masih Siaga di Lokasi Gempa Sigi

Sejumlah personel TNI AD dari Yonif 711 Raksatama bersama warga menurunkan logistik bantuan dari helikopter di Desa Langko, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (22/8).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Sejumlah personel TNI AD dari Yonif 711 Raksatama bersama warga menurunkan logistik bantuan dari helikopter di Desa Langko, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU--Hingga kini masih ada satu unit mobil dapur umum berada di lokasi bencana gempa bumi di wilayah Kabupaten Sigi, Sulawesi tengah. "Mobil dapur umum milik BPBD Sulteng tersebut belum ditarik dari lokasi gempa di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB)  di Palu, Sabtu (8/9).

Ia mengatakan, kendaraan operasional bencana alam itu sehari setelah terjadi gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter pada 18 Agustus 2012 langsung dikirim ke lokasi bencana untuk melayani kebutuhan para korban gempa.

Di Desa Tuva sekitar 40-an kilometer dari Kota Palu merupakan lokasi posko utama bencana gempa.

Untuk melayani kebutuhan makan para korban dan juga petugas yang membantu bencana gempa di sana, BPBD Sulteng langsung mengirim satu mobil dapur umum ke lokasi.

Hingga kini mobil dapur umum itu masih tetap berada di lokasi bencana gempa di Desa Tuva. "Kita belum tahu kapan mobil operasional bencana alam tersebut ditarik dari lokasi," katanya.

Menurut dia, keberadaan mobil dapur umum di lokasi bencana selama ini sangat membantu korban gempa.

Resmin juga mengatakan sampai sekarang petugas TNI, Polri, Tagana dan tim relawan bersama-sama masyarakat masih kerja bakti membersihkan puing-puing bangunan yang rusak akibat gempa bumi.

Kebanyakan para korban gempa masih bertahan di lokasi-lokasi pengungsian. Mereka masih takut untuk kembali ke rumah karena setiap hari masih ada gempa, meski skalanya kecil.

Gempa bumi yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Sigi yakni Gumbasa, Kulawi dan Lindu mengakibat ribuan rumah penduduk rusak, sejumlah gereja, masjid, dan sekolah, serta merenggut korban jiwa lima orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement