REPUBLIKA.CO.ID, SERANG - Wakil Gubernur Banten Rano Karno meninjau Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Selasa (4/9).
Rano Karno mengatakan tinjauan ke pos pemantau GAK untuk mengetahui secara pasti keberadaan GAK tersebut. Sehingga masyarakat di sekitar GAK tidak menjadi resah dengan adanya gempa tremor di GAK tersebut.
"Kami mengimbau kepada masyarakat Banten, khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir pantai untuk tidak panik, mengingat status GAK yang masih relatif aman," kata Rano.
Walaupun kondisi GAK masih nisbi aman dengan status waspada level II, pihaknya meminta kepada masyarakat Banten untuk tetap mewaspadai berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.
"Waspada bukan berarti hati-hati, tapi juga bukan berarti melepaskan tanggung jawab kita dengan apa yang terjadi. Saya yakin masyarakat Banten sudah sangat paham dengan karakter GAK, jadi tidak perlu kita takutkan, tapi harus tetap diwaspadai," ucapnya.
Peninjauan ke Pos Pemantau GAK oleh Wakil Gubernur Banten Rano Karno didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Suyadi Wiraatmadja.
Sementara Kepala Pos Pemantau GAK Anton S Pambudi mengatakan, titik letusan yang terjadi di GAK berpusat di kawah induk yang berada tepat di puncak gunung tersebut. Hingga Selasa, aktivitas GAK terus menglami gempa tremor sejak Minggu (2/9) dan terus mengeluarkan lava pijar.
"Berdasarkan, data aktivitas GAK pada Senin (3/9) hingga Selasa (4/9) pukul 13.00 WIB, tercatat dua kali gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa tremor secara terus menerus," papar Anton.
Menurutnya, status GAK saat ini masih tetap pada level II atau waspada, sehingga rekomendasi yang disarankan kepada warga untuk tidak mendekat pada radius satu kilometer dari gunung tersebut.