REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penerapan sistem boarding pass di stasiun kereta api (KA), membuat calo tiket mati suri.
Sejak H-9 hingga H-4 lebaran 1433 Hijriah ini, di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, sebanyak 4.100 tiket ekonomi melalui calo dihanguskan.
Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I Jakarta, Mateta Rijalulhaq, menjelaskan sistem boarding pass mulai disosialisasikan sejak Oktober 2011. Sistem yang lebih populer diterapkan di Bandar Udara ini dilaksanakan agar operasional di KA lebih tertib.
Para pemilik tiket KA, sebelum masuk ke dalam stasiun, harus mencocokkan nama yang terdapat di dalam tiket dengan Kartu Tanda Pengenal (KTP) asli. “Ribuan tiket penumpang yang dihanguskan ini adalah tiket yang dibeli dari calo,” kata Mateta, Kamis (16/8).
Penerapan sistem boarding pass di mana nama yang tercantum dengan KTP asli harus sama, dinilai Mateta merupakan kerugian besar bagi para calo. Tujuan lain diterapkan sistem ini adalah berhubungan dengan asuransi. Karena asuransi wajib diberikan kepada nama yang tertera di tiket, bukan kepada orang lain.
Diakuinya, Stasiun Senen merupakan pusat calo terbanyak di Jakarta. Sejak bulan Juni 2012 lalu, pihaknya telah menangkap sekitar 100 orang calo. Namun, dibanding musim mudik tahun sebelumnya, jumlah calo yang berkeliaran di Stasiun Senen jauh berkurang.
Dia mengklaim, sejak H-7 hingga hari ini, tidak ditemukan calo yang menjajakan tiketnya. Para calo yang telah tertangkap, selanjutnya diperiksa dan diproses oleh aparat kepolisian. Sedangkan penumpang yang tiketnya kadung dihanguskan, terpaksa harus membeli kembali tiket melalui jalur normal.