REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stasiun Pasar Senen, Jakarta, mulai dipadati pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Pada H-7, banyak pemudik memilih berangkat lebih awal untuk memanfaatkan libur lebih panjang dan menghindari kepadatan puncak arus mudik.
Salah seorang pemudik bernama Ilham (29) mengaku memilih mudik lebih awal bersama enam orang saudara kandungnya karena sudah mendapatkan libur. Dia bersama keluarganya hendak mudik ke Jember, Jawa Timur, menggunakan Kereta Api (KA) Blambangan Ekspres.
"Kebetulan sudah pada libur, terus kan barang bawaan banyak. Kami mudik enam orang, adik, kakak, anak, istri, semuanya merantau ke sini (Jakarta)," kata Ilham saat ditemui di Stasiun Senen, Jakarta, pada Senin (24/3/2025).
Dia mengatakan baru tahun ini mudik menggunakan kereta api karena KA Blambangan Ekspres merupakan relasi kereta baru yang terintegrasi dari Stasiun Jember menuju Stasiun Senen. Sebelumnya, KA Blambangan Ekspres hanya menghubungkan Jember hingga Semarang.
"Mudik biasanya naik bus, tetapi karena ada kereta baru langsung ke Jember, jadi kita coba," kata dia.
Serupa dengan Ilham, pemudik lainnya bernama Sukirno (50) mengaku mudik lebih awal karena sudah mendapatkan libur sejak Sabtu (22/3/2025). Dia hendak mudik ke Ngawi, Jawa Timur, bersama istrinya dan seorang cucunya menggunakan KA Bangunkarta.
"Saya bawa istri sama cucu duluan karena anak saya masih kerja, jadi cucu saya bawa duluan ke Ngawi. Nanti anak saya menyusul setelah libur," kata Sukirno.
Dia memilih mudik lebih awal dan tidak bersamaan dengan anaknya karena ingin menghindari kepadatan di stasiun ketika momen puncak arus mudik. Namun, dia mengaku akan kembali ke Jakarta lebih awal karena urusan pekerjaan. "Pulangnya naik kereta juga, sudah pesan, tapi saya duluan juga," kata dia.