Jumat 10 Aug 2012 20:31 WIB

Penembak Anggota TNI di Papua Diduga Pakai Senjata Rakitan

Senjata api (Ilustrasi)
Senjata api (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Jansen Simanjuntak, Jumat, menduga sekelompok orang tak dikenal (OTK) yang sebelumnya beraksi di daerah itu menggunakan senjata api rakitan. Mereka sebelumnya menembak dua anggota TNI dari Satgas 408 Kostrad di sekitar Pos Wambers, Kampung Suskun, Kabupaten Keerom, Papua.

"Kemungkinan senjata api rakitan yang digunakan untuk menembak kedua anggota Kostrad di Keerom," katanya.

Jansen yang baru menjabat sebagai Kapendam XVII/Cenderawasih selama beberapa hari itu mengatakan, pihaknya belum mendapat serpihan peluru di lokasi kejadian, karena penembakan tersebut mengenai bebatuan tak jauh dari kedua anggota Kostrad yang tiarap untuk berlindung.

"Kan tembakan tersebut mengenai bebatuan didekat kedua prjurit itu, sehingga serpihan bebatuan yang kena di beberapa anggota tubuh, jadi tidak ada proyektil peluru," katanya.

Dijelaskanya, peristiwa penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WITA saat kedua anggota tersebut tengah berpatroli tak jauh dari Pos Wambers, Kampung Suskun, Kabupaten Keerom.

Saat mendengar bunyi tembakan, kedua anggota tersebut langsung tiarap berlindung di sekitar bebatuan, sehingga serpihan bebatuan mengenai sejumlah bagian tubuh kedua anggota. "Mereka berdua tidak kena peluru, hanya serpihan batu akibat tembakan sekelompok orang tak dikenal itu," kata Kapendam.

Saat ini kedua anggota tersebut telah dievakuasi ke RS Marthen Indey, Kota Jayapura, dan kondisinya kini dalam keadaan baik. "Dokter telah menganggkat sejumlah serpihan batu, dan kondisi keduanya dalam keadaan baik," katanya.

Saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat guna mengejar para pelaku penembakan tersebut.

"Kami telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di lapangan dan kepolisian setempat guna mengejar pelaku penembakan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement