Senin 30 Jul 2012 11:26 WIB

Waspada Keberadaan Daging Gelonggongan, Ini Tipsnya

Rep: mg06/ Red: Hazliansyah
Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)
Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Seiring meningkatnya permintaan daging sapi di bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1433 Hijriah, pengelola pasar Palsigunung Depok, Jawa Barat melakukan pencegahan masuknya daging sapi gelonggongan.

Namun sebagai konsumen, sudah sepatutnya kita jeli membedakan mana daging yang benar-benar segar dan tidak. Iip Ibrahim (28), salah seorang penjual daging di pasar palsigunung memberikan tips mengenali ciri-ciri daging gelonggongan.

Pertama, kesegaran bisa dilihat dari tampilan fisik daging. "Daging sapi asli warnanya lebih merah, tidak pucat keungu-unguan," ujarnya ketika berbincang dengan ROL, Ahad (29/7).

Kedua, katanya, dilihat dari kandungan air dalam daging. Daging sapi gelonggongan ketika di pegang permukannya akan terasa basah dan daging sapi asli tidak akan mengeluarkan air sama sekali bahkan cenderung kering.

"Daging sapi gelonggongan akan terasa lembek dan ketika ditekan akan ada banyak air yang keluar," ungkapnya.

Terakhir, lanjutnya, para pedagang daging gelonggongan tidak akan berani menggantungkan dagingnya. "Karena jika digantung banyak tetesan air dan akan sangat mudah ditebak oleh pembeli," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement