Kamis 02 Aug 2012 10:25 WIB

Inilah Cara Praktis Mendeteksi Daging Gelonggongan

Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)
Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Barat memberikan masukan kepada masyarakat agar terhindar dari daging sapi gelonggongan saat membeli daging di pasar. Yakni, Disnak menyarankan konsumen membeli daging sapi yang digantung di kios pedagang tersebut.

"Saya imbau kepada konsumen khususnya yang belanja di pasar tradisional, agar memilih daging yang digantung di kios penjualnya," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat, Koesmayadi Tatang Padmadinata, di Kota Bandung, Kamis.

Mengapa? Koesmayadi menjelaskan alasannya seperti ini.

"Karena jika menjual daging sapi gelonggongan, pedagang tidak berani menggantung dagingnya,'' katanya. ''Karena, pasti airnya akan terus menetes."

Pihaknya berharap konsumen juga selalu jeli dan berhati-hati saat membeli agar terhindar dari daging gelonggongan. Memasuki bulan suci Ramadhan, komoditas daging memang rawan dari pemalsuan dan perlakuan yang tidak terpuji oleh para pedagang. Contohnya seperti adanya daging gelonggongan dan daging sapi yang dicampur daging celeng (babi).

Ia pun memberikan tips cara membedakan daging sapi asli dengan daging sapi yang dicampur dengan daging lainnya. Caranya sangat mudah yakni bisa dibedakan dari baunya. Selain itu juga bisa dilihat dari serabut ototnya yang besar dan permukaan dagingnya berminyak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement