Ahad 08 Jul 2012 22:44 WIB

Penumpang Citilink yang Terlantar Diminta Bayar Rp 200 Ribu

Citilink
Foto: Citilink
Citilink

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA - Para penumpang Citilink yang telantar di Bandar Udara Ngurah Rai Bali di Tuban, kawasan Kuta, diminta membayar uang tambahan sebesar Rp200 ribu jika ingin berangkat menggunakan penerbangan selanjutnya.

"Kami diminta membayar biaya administrasi Rp200 ribu lagi untuk dapat terbang pada jadwal penerbangan berikutnya," kata Efra Rohanita, penumpang rute Denpasar-Surabaya, Ahad (8/7).
Dia mengatakan, kebijakan itu mendapat reaksi dari puluhan penumpang yang tiketnya dianggap hangus atu tidak berlaku. Sebagian menerima, namun ada pula yang menolak pembayaran tambahan tersebut.
"Saya tidak mau membayar lagi, karena tiket dinyatakan hangus padahal saya tak melakukan kesalahan. Saya sudah mengantre di loket pelayanan sejak lama," ujarnya.
Efra mengaku, penyebab tiket yang dipegangnya dan penumpang lainnya dinyatakan hangus karena dianggap telah melewati batas waktu 'check-in'.
Padahal dirinya bersama banyak penumpang lainnya, sudah mengantre sejak satu-dua jam, namun dianggap melewati batas waktu yang ditetapkan selama 30 menit.
Efra menduga ditutupnya loket pelayanan secara mendadak di saat puluhan penumpang masih mengantre tersebut karena banyak calo tiket.
"Kenapa tiket kami hangus dan loket 'check-in' ditutup tiba-tiba padahal sudah mengantre lama. Jangan-jangan kursi pesawat sudah penuh karena banyak calo tiket yang beroperasi di sini," ucapnya dengan nada kesal.
Menurut Efra, dirinya berencana pergi ke Surabaya dengan membeli tiket untuk dua orang seharga Rp 1.066.000, namun dinyatakan hangus secara sepihak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement