Rabu 20 Jun 2012 17:22 WIB

Kebun Binatang Surabaya Mau Bikin 'Sea World'? Terlalu Muluk!

Kebun Binatang Surabaya
Foto: Surabaya.go.id
Kebun Binatang Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA---Kalangan pemerhati satwa menilai rencana pembangunan "Under Sea World" (aquarium raksasa) dan "Night Zoo" di Kebun Binatang Surabaya (KBS) oleh investor dari China terlalu muluk-muluk.

"Saya menilai itu muluk-muluk. Dan tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar," kata Ketua Harian Tim Pengelolaan Sementara (TPS) KBS Toni Semampau.

Menurut dia, untuk membangun itu semua, investor memerlukan biaya yang cukup besar. Tentunya, investor memikirkan bagaimana caranya bisa cepat untung dan bisa mengembalikan modal dengan cepat. "Tentunya hal itu akan berdampak dengan naiknya tarif masuk ke KBS. Bisa saja sampai Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per orangnya," katanya.

Dengan demikian, lanjut dia, orientasi dari KBS nantinya tidak lagi mengedepankan untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah melainkan menengah ke atas.

Saat ditanya soal revitalisasi KBS, Toni mengatakan pihaknya tidak terlalu muluk-muluk dengan membangun "see world" atau lainnya. "Saya cuma berfikiran murah. KBS untuk semua orang. Yang penting enak dipandang," ujarnya.

Toni juga mempunyai gagasan agar di KBS nantinya di buat Taman Burung yang indah dengan biaya yang cukup murah. "Di taman burung itu tidak perlu banyak satwa dan sekililingnya ada tanaman yang rindang serta burung-burungnya dilepas," katanya.

Selain itu, lanjut dia, di taman itu juga diadakan pertunjukan satwa. "Ini banyak manfaatnya untuk edukasi. Prilaku satwa bisa dilihat di taman itu," katanya.

Pengamat Satwa Singky Soewadji mengatakan untuk membangun semua itu perlu dipikirkan secara matang termasuk kondisi satwa dan areal khusus yang akan digunakan untuk "Under See World" dan "Night Zoo". "Membenahi KBS yang ada sekarang aja belum ada konsep kok mau bikin yang muluk-muluk," katanya.

Menurut dia, pihaknya menyarankan sebaiknya membenahi yang sudah ada di KBS. "Ibaratnya seperti kita punya rumah tua yang sudah tidak layak huni, kemudian kita beli tanah di sebelahnya untuk bangun ruang tamu. Apa tidak sebaiknya kita renovasi dulu rumah tua baru kemudian nyambung ke bangunan baru di lahan tambahan tadi," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya Samsul Arifin mengatakan ada investor dari Cina ingin berinvestasi di Kota Surabaya dengan membangun "Under Sea World" dan "Night Zoo" di KBS.

"Pemkot Surabaya tidak perlu mengeluarkan uang karena ada investor dari Cina yang siap membangun aquarium raksasa di KBS," katanya.

Adapun lahan yang dipakai "Night Zoo" ini adalah lahan bekas kandang hewan yang dipindahkan ke tempat lain di lahan bekas Stasiun Trem milik PT KA di Wonokromo dekat KBS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement