Senin 18 Jun 2012 13:36 WIB

Hayono Minta DPP Demokrat Dewasa

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman meminta agar para pengurus DPP bersikap dewasa dan kesatria. Yaitu, untuk mencari jalan keluar dari kondisi partai yang elektabilitasnya terus menurun.

''DPP harus menggelar rapat khusus untuk membahas ini, mencari solusi terbaik agar laju penurunan ini dapat dicegah. Rapat khusus untuk menghasilkan sikap kesatria dan kedewasaan,'' katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (18/6).

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), menunukan tren penurunan elektabilitas Partai Demokrat. Di awal 2012, partai pemenang pemilu itu mendapatkan tingkat elektabilitas 20,5 persen. Kemudian turun pada Juni 2011 menjadi 15,5 persen. Lalu naik satu persen menjadi 16,5 persen pada Oktober 2011 dan turun jauh menjadi 13,7 persen pada Januari tahun ini. Terakhir menjadi 11,3 persen pada Juni 2012.

Hayono memaparkan, DPP tahu persis apa yang harus dilakukan untuk dapat mengembalikan elektabilitas partai. Antara lain, mengenai kondisi ketua umum Anas Urbaningrum yang terseret kasus M Nazaruddin.

Apalagi mengacu ke data LSI Demokrat sudah hampir mencapai angka 10 persen yang menjadi batas psikologis yang dapat ditoleransi. Jika ini sampai terjadi, ia khawatir elektabilitas partai akan sulit dikembalikan.

Hayono menjelaskan, partai memang harus bersikap optimis. Tapi juga tetap realistis. Yaitu, bahwa di negara demokrasi lembaga survei menjadi salah satu parameter untuk menentukan posisi ke depan.

''Kita akan bekerja keras mengatasi masalah ini. Tapi kita tahu bahwa ini persepsi publik yang terkait kasus hukum yang menimpa kader kita. Khususnya di pucuk pimpinan partai Demokrat,'' tutur Hayono.

Bahkan, ada kemungkinan untuk kalah di 2014. ''Silakan dipertimbangkan dengan kita. Sehingga dapat mengembalikan elektabilitas partai. Kalau tak ada tindakan akan merosot lagi,'' ujar anggota Komisi I DPR tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement