REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua DPP Partai Demokrat, Jafar Hafsah menegaskan kembali pernyataan ketua dewan pembina, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Yaitu, agar kader yang sudah mengganggu konstelasi partai lebih baik mengundurkan diri.
''Itu tergantung dari bagaimana mereka menjelaskan,memahami, memberikan deskripsi terhadap pernyataan itu,'' katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/6).
Pada pertemuan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat, SBY menyampaikan agar kader menjalankan politik bersih, cerdas, dan santun. Jika memang tidak bisa menjalankan fatsun itu, ia mempersilakan kadernya untuk keluar.
Menurutnya, pesan moral itu tak hanya dikemukakan untuk orang-orang tertentu. Melainkan kepada seluruh kader partai. ''Dikemukakan bahwa yang tak mampu untuk menjalankan platform itu undur diri. Tere (Theresia EE Pardede) juga mundur. Seperti itu, kalau di sini dianggap bukan tempatnya, itu mengundurkan diri,'' papar Ketua Fraksi MPR tersebut.
Ia pun mendorong agar aparat hukum segera mempercepat proses hukum yang menyeret nama beberapa politisi partai pemenang pemilu tersebut. Sehingga bisa ada kepastian hukum. Dengan begitu, kader-kader partai yang tersangkut kasus-kasus korupsi juga tak menjadi beban bagi partai.
Ia pun sepakat dengan komentar anggota dewan pembina, Hayono Isman yang meminta agar DPP segera melakukan langkah politik terkait semakin turunnya elektabilitas partai di masyarakat. Jafar memahami langkah politik itu yaitu untuk mendekatkan dan melakukan konsolidasi internal. Termasuk menjalankan kerja dan mendukung program prorakyat.