REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Warga di wilayah Jayapura diminta itu agar tetap tenang dan tidak terprovokasi menyikapi aksi teror penembakan warga sipil serta sejumlah peristiwa kekerasan lain sebelumnya.
"Saya imbau dan minta kepada warga kota Jayapura agar tetap tenang sikapi aksi teror penembakan dan serahkan kepada aparat terkait untuk ungkap kasus ini," kata Wakil ketua II DPRD Kota Jayapura, M Darwis Massi, saat dihubungi di Jayapura, Jumat (8/6).
Ia mengakui jika aksi teror penembakan yang terjadi di ibu kota provinsi Papua itu telah membuat warga setempat menjadi takut dan resah. Alhasil berkembang kabar bahwa warga mulai telah berinisitif menjaga lingkungan masing-masing.
"Dengan adanya penembakan ini, warga menjadi resah dan takut. Dan ada yang telah berinisiatif bentuk siskamling," katanya. Namun, legislator asal Sulawesi Selatan itu juga meminta agar warga bisa saling berkoordinasi dengan aparat keamanan jika menemukan sesuatu yang mencurigakan, tidak main hakim sendiri.
Darwis juga meminta kepada warga yang tahu tentang peristiwa penembakan agar bisa membantu aparat kepolisian setempat untuk memberikan keterangan. Tujuannya agar pengungkapan aksi teror yang telah meresahkan bisa secepatnya terungkap.
"Warga juga harus bisa kooperatif membantu polisi memberikan keterangan, dengan begitu masalah penembakan bisa cepat terungkap," pintanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, berbagai aksi kekerasan berupa penembakan terhadap warga sipil dan anggota TNI telah meresahkan warga Kota Jayapura.
Terhitung sejak Sening (4/6) hingga Rabu (6/6) sebanyak lima warga sipil dan satu anggota TNI ditembak oleh orang tak dikenal. Terakhir Arwan PNS Kodam XVII/Cenderawasih tertembak dibagian leher di jalan alternatif wali kota tembos markas Kodam pada Rabu (6/6) malam.