Rabu 06 Jun 2012 21:19 WIB

Karolin: Dalam Video Itu Bukan Saya!

Karolin Margaret Natasya
Foto: sisterfox.com
Karolin Margaret Natasya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -  Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Karolin Margaret Natasa membantah dirinya sebagai pelaku video porno yang beberapa waktu terakhir beredar di masyarakat. Selama beberapa pekan ini, publik sempat dihebohkan dengan skandal video porno yang banyak tersebar di dunia maya.

"Di video itu bukan saya. Sebenarnya saya juga tidak tahu kenapa video porno itu dikait-kaitkan dengan saya," kata Karolin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (6/6).

Nama Karolin disebut-sebut sebagai pelaku wanita dalam video tersebut. Situasi itu membuat dirinya masuk dalam daftar nama yang harus menjelaskan pada Badan Kehormatan DPR.

Politisi yang duduk di Komisi IX DPR ini menduga, penyebaran video tersebut bermakna politis. Menurut dia, indikasi politik itu terlihat dari momentum digelarnya pemilihan kepala daerah untuk Provinsi Kalimantan Barat pada 20 September mendatang.

"Karena momentum dikeluarkannya video porno ini menjelang Pilkada Kalimantan Barat, saya menduga mungkin ini ada kaitannya dengan situasi politik disana," katanya.

Karol, sapaan akrabnya, mengungkapkan untuk Pilkada Kalbar nanti, ayahnya yang juga gubernur saat ini akan kembali mencalonkan diri dengan menggaet Christiandy Sanjaya yang masih menjabat sebagai Wakil Gubernur. Sebagai anak Gubernur dan juga politisi, Karol menduga kasus yang ada ini saling berkait.

Mengenai hubungan dengan kiprahnya sebagai politisi di Senayan, Karol menjawab itu bisa saja terjadi. Karena di politik, sambungnya, tentu ada pihak yang tidak bisa dipuaskan olehnya dan menjadi kawan yang baik baginya.

"Hati orang itu kan tidak ada yang tahu seperti apa. Tapi saya rasa ini salah satu risiko terjun ke dunia politik. Tapi pihak mana yang melakukan ini, saya tidak tahu persis," katanya.

Ia mengaku sangat dirugikan dalam kasus ini. "Harapan saya, semoga masalah ini bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya dengan tidak merugikan pihak manapun," katanya. Ia ingin bersama keluarganya dapat berkonsentrasi penuh untuk berjuang membantu sang ayah yang akan bertarung di pilkada nanti.

Karena itu, untuk pemeriksaan di Badan Kehormatan DPR berikutnya, Karol menjamin bahwa dirinya akan datang. Namun dia membantah kalau ketidakhadiran dirinya dalam panggilan BK, Senin (4/6) lalu karena unsur kesengajaan.

"Atas surat yang dikirim BK untuk pemeriksaan hari Senin kemarin, saya sudah membalasnya dengan meminta untuk ditunda pemeriksaan karena kondisi kesehatan. Surat itu pun sudah dilengkapi dengan surat keterangan sakit," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement