Ahad 03 Jun 2012 11:59 WIB

Legislator Pontianak Nilai Penyatuan Zona Waktu tak Tepat

Zona Waktu di Indonesia
Foto: bisnis.com
Zona Waktu di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sarpin menyatakan rencana penyatuan zona waktu tidaklah tepat karena dianggap tidak prorakyat.

"Penyatuan zona waktu hanya akan menyengsarakan rakyat dan bisa menimbulkan kekacauan," kata Sarpin di Pangkalpinang, Ahad (3/6).

Sarpin mengatakan kebijakan tersebut tidak prorakyat karena bagi masyarakat yang tinggal di bagian barat harus beraktivitas lebih pagi dari sebelumnya.

"Contohnya orang yang harus berbisnis ke Bali, biasanya berangkat jam tujuh misalnya karena pertemuan diadakan jam delapan pagi. Tapi dengan penyatuan zona waktu GMT+8 dia harus berangkat lebih pagi lagi, misalnya pukul 06.00 WIB," kata Sarpin.

Sarpin mengatakan tidak logis jika ingin menyatukan zona waktu di negeri dengan rentang panjang wilayah yang sangat luas. "Wilayah kita sangat luas mungkin mencapai 5.000 kilometer, negara mana pun yang seluas itu tidak ada yang zona waktunya sama. Coba lihat Australia, Amerika Serikat, semua zona waktunya dibagi-bagi," kata dia.

Dengan kebijakan tersebut, maka Sarpin khawatir sebanyak 193 juta jiwa di wilayah Indonesia bagian barat dan enam juta penduduk Indonesia bagian timur harus mengubah pola hidupnya secara drastis.

Bisnis Beruntung

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan penyatuan zona waktu akan mendatangkan keuntungan dalam dunia perdagangan karena transaksi dagang dapat dilakukan secara bersamaan.

Gita mengatakan, dengan perbedaan zona waktu maka jika ingin melakukan transaksi di waktu Indonesia bagian Barat, maka orang-orang di bagian Timur harus menunggu dua jam. Hal tersebut tidak efektif karena dinilai buang waktu.

Pemberlakuan satu zona waktu direncanakan akan dimulai pada 28 Oktober 2012. Dalam wacana tersebut, nantinya waktu seluruh Indonesia akan mengikuti GMT +8 atau sama dengan Waktu Indonesia Tengah (WITA).

Wacana penyatuan zona waktu ini tidak hanya dimiliki oleh Indonesia. China menggunakan zona satu waktu dan Brasil juga berencana menggabungkan zona waktunya menjadi satu karena pertimbangan efisiensi dan efektivitas bisnis serta keamanan negara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement