Selasa 29 May 2012 21:34 WIB

Mobil Berplat Malaysia Berkeliaran di Wilayah Indonesia

Rep: Asep Nurzaman/ Red: Karta Raharja Ucu
Salah satu kawasan perbatasan Indonesia dan Malaysia di pulau Kalimantan.
Foto: kaskus.us
Salah satu kawasan perbatasan Indonesia dan Malaysia di pulau Kalimantan.

REPUBLIKA.CO.ID, KRAYAN -- Daftar ketertinggalan perhatian Pemerintah RI terhadap daerah perbatasan negara, masih panjang. Di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, kendaraan yang berkeliaran pun berasal dari Malaysia yang memakai plat nomor polisi negeri Jiran.

"Begitulah kenyataan di sini. Mobil-mobil warga Krayan pun plat nomornya Malaysia," kata Camat Krayan, Samuel St Padan kepada Republika, Selasa (29/5).

Fenomena itu pun muncul di tengah acara pencanangan Operasi Bhakti Kartika Jaya TNI AD di Bandara Long Bawan, Krayan, Senin (28/5). Hadir pada acara ini KSAD Jenderal TNI Edhie Wibowo, Mendagri Gamawan Fauzi, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, dan Wakil Menteri PU Hermanto Dardak.

Puluhan mobil yang terparkir di bandara kecil tersebut antara lain mobil merek Toyota jenis SUV dengan plat nomor SB 328 A dan OKL 4103. Itu pertanda nomor seri kendaraan dari wilayah Negara Bagian Sabah dan Sarawak, yang berbatasan langsung dengan Krayan.

"Pengadaan mobil di sini hanya bisa dari Sarawak dan Sabah, karena jalan dari Malaysia sudah baik dan beraspal," kata Samuel.

Sedangkan jalan darat dari wilayah Indonesia untuk mengirim mobil ke Krayan, belum ada. "Hanya jalan udara saja yang menghubungkan Krayan dengan wilayah lain di Indonesia. Sementara daya angkut pesawat udara ke Krayan masih terbatas," tutur Samuel pula.

Tapi, apakah tidak bisa mobil yang dibeli dari Malaysia itu memiliki plat nomor Indonesia? "Mungkin Bisa saja. Tapi belum ditata. Karena dengan memberlakukan nomor polisi resmi RI, ada konsekuensi hukum lainnya," kata Samuel.

Jadi, lanjut dia, sementara ini tidak bisa disamakan dengan di daerah lain. "Oleh karena itu Pemerintah Kecamatan Krayan dan seluruh masyarakat di sini berharap ada pemberlakuan khusus di Krayan, karena pengadaan mobil resmi dari Indonesia belum bisa dilakukan," tandas Samuel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement