REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati anak sekaligus Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (KNPA), Seto Mulyadi menegaskan kepada para orang tua untuk tidak merokok di depan anak. Alasannya, anak adalah seorang peniru terbaik dari perilaku orang tuanya.
“Jangan merokok di depan anak, karena anak itu peniru terbaik orang tuanya. Mereka bisa terpapar dari keluarga selain dari
lingkungan,” kata dia ditemui usai jumpa pers mengenai 'Intervensi industri rokok, kejahatan terhadap hak kesehatan
anak dan perempuan' di Jakarta, Senin (28/5).
Kak Seto, demikian Seto Mulyadi biasa disapa, mengatakan, masyarakat perlu disadarkan akan bahaya merokok untuk mengubah pola pikir yang selama ini melekat di masyarakat tentang rokok. “Persepsi rokok diubah, rokok itu tidak keren tapi berbahaya, rokok itu membuat sakit, rokok itu seperti narkoba, sehingga orang takut mengkonsumsinya,” kata dia.
Caranya, masih kata Kak Seto, dengan membuat poster, selebaran, tentang bahaya merokok. “Kalau perlu buat selebaran lengkap yang di tempel di bungkus rokok. Ini dilakukan agar anak-anak semakin sadar bahaya merokok,” kata dia.
Selain itu, Kak Seto juga menyarankan agar pemerintah sering mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya merokok. “Dengan mendatangkan orang yang sakit paru-paru dan bukti akibat dari merokok itu sendiri,” kata Kak Seto mengakhiri.