Senin 21 May 2012 20:42 WIB

Priyo: Saya Terperanjat Penolakan Lady Gaga Diberitakan Media Luar Negeri

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Heri Ruslan
Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso
Foto: Republika
Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso, mengatakan, Indonesia bukan negeri tirai bambu. Sehingga, kemajemukan yang menjadi syarat demokrasi harus tetap dijaga. Hal itu diungkapkan Priyo saat menerima pengaduan promotor konser Lady Gaga, Big daddy Entertainment, Senin (21/5) malam.

''Sulit diterima pikiran kita yang demokratis kalau dengan gelap mata melarang sebuah hiburan walaupun heboh. Saya terperanjat digagalkannya konser Lady Gaga dapat pemberitaan luas dari media massa luar negeri. Ini kampanye tak baik untuk keberadaan masalah toleransi yang kita andalkan sebagai pijakan dasar bernegara,'' papar Priyo.

Ia pun meminta Polri untuk melakukan langkah terbaik dari masalah ini. Yaitu, untuk memberikan rasa aman terhadap semua hal. Ia pun mempersilakan kapolri untuk bertindak arif.

Jangan sampai kemudian menimbulkan kesan pemangkasan kemajemukan. Apalagi, Indonesia telah menjadi negara paling demokratis ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India.

''Beberapa hal yang kemarin protes, itu harus dapat perhatian kita. Makanya, poin penting yang diajukan beberapa kalangan itu mungkin bagus. Kalau masih ada adat ketimuran, norma sosial umum, dan agama, saya kira tak perlu ada yang ditiadakan,'' ujar Priyo.

Karenanya, kata dia, tak ada alasan Polri untuk menolak konser Lady Gaga. Jangan sampai pula kemudian mengecam dan menimbulkan rasa iba kepada Polri karena tak bisa segera menangani masalah ini.

''Saya mohon semua pihak untuk memberikan sedikt keluangan hati kita untuk berdemokrasi sejauh adat ketimuran sebagai trademark dan tak menghujat nilai-nilai agama. Ini saatnya negara Pancasila kita uji dengan hal-hal semacam ini,'' cetus politisi Partai Golkar tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement