REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemilihan presiden yang bakal digelar pada tahun 2014 diharapkan tidak melenakan Indonesia dari persiapan menuju pasar tunggal ASEAN atau ASEAN Economic Communiti (AEC) pada 2015.
Ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari mengungkapkan pesta demokrasi sudah pasti akan mengalihkan Indonesia menuju momentum pasar tunggal ASEAN. "Pasti, soalnya tidak ada incumbent," kata Okto.
Menghadapi pasar tungal ASEAN 2015, Indonesia ibarat orang yang masih 'cuci piring' membereskan masalah pemilu, sementara negara ASEAN lain sudah mengetuk pintu bersiap masuk Indonesia.
Ia mengungkapkan persiapan menuju pasar tunggal harus dimulai dari sekarang agar di akhir tahun 2014, saat pemerintahan Indonesia yang baru belum 'mapan', Indonesia tidak habis.
"2013-2014 orang semua fokus ke pilitik. Apa yang akan terjadi setelah semua selesai (pemilu) ya kita lihat nanti. Makanya harus dipersiapkan dari sekarang, mumpung masih ada waktu," ujar Okto.
Pasar tunggal ASEAN, kata Okto tidak bisa dianggap main-main. Saat itulah Indonesia diharapkan bisa memimpin pasar di ASEAN. Mulai dari sekarang, kata dia pemerintah bersama para pelaku usaha harus sudah berbagi peran apa yang akan dilakukan penghadapi AEC 2015. Jika persiapan menuju AEC baru dilakukan usai pemilu, ia yakin semua sudah terlambat.