REPUBLIKA.CO.ID, CIPELANG, BOGOR-Sejak hari pertama, Kamis (10/5) evakuasi korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100, tercatat 35 Ambulans disiagakan Badan SAR Nasional (Basarnas). Namun sampai lima hari evakuasi, Senin (14/5) puluhan ambulans tersebut hanya bersiaga dan sama sekali tidak melakukan aktivitas evakuasi.
35 Ambulans tersebut merupakan bantuan dari Basarnas, PMI, Departemen Kesehatan, RSUD Bogor, RSUD Sukabumi, TNI dan Polri. ''Basarnas menyiapkan 35 ambulans selama proses evakuasi,'' kata Ketut Purwa, koordinator tim evakuasi Basarnas, di posko utama, Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Ahad (13/5).
Ketut mengatakan selain 35 almbulans yang parkir teratur di posko utama Balai Embrio Cipelang tersebut, terdapat juga bantuan ambulans dari relawan, organisasi-organisasi kemasyarakatan dan beberapa rumah sakit di wilayah Bogor dan Sukabumi yang bersiaga di beberapa posko lainnya. ''Ambulans-ambulans tersebut tetapa dibutuhkan,'' tegasnya.
Menurut komandan lapangan tim evakuasi gabungan Basarnas, Kolonel (Inf), AM Putranto, kesiagaan ambulans tersebut untuk mengantisipasi jika diperlukan saat evakuasi kantong jenazah melalui darat. ''Tidak hanya itu kok, ambulans itu juga difungsikan untuk bantuan kesehatan tim SAR, relawan dan juga wartawan,'' tutur Putranto.
Untuk evakuasi korban, lanjutnya, selama ini memang belum dimanfaatkan karena keseluruhan evakuasi masih bisa dilakukan lewat udara. ''Sampai saat ini semua evakuasi melalui udara,'' tegas Putranto.