REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Joko Widodo (Jokowi) yakin dapat memenangi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 11 Juli mendatang. Salah satu strategi pemenangan dalam perebutan kursi DKI 1 adalah dengan membentuk Jokowi Centre.
Juru Bicara Relawan Jokowi Centre Tisa Lestari mengatakan, pembentukan Jokowi Centre sebagai bentuk strategi matang pemenangan dalam Pilgub. Jokowi Centre, kata dia, sebagai sarana untuk merebut hati kalangan muda dan ibu-ibu agar memiliki pasangan Jokowi-Ahok.
Ia menjelaskan, Jokowi Centre sebagai pusat pelatihan, pembimbingan, dan pembinaan, yang digerakkan para simpatisan dan relawan Jokowi. Yang dikerjakan mereka, antara lain adalah melakukan riset dan program yang semuanya digerakkan kaum muda.
Karena itu, untuk melengkapi perjuangan itu pihaknya berupaya mengadakan pendekatan lewat jejaring sosial media, seperti Facebook, Twitter, maupun. “Semuanya dikerjakan anak muda untuk dapat menggalang kaum muda memilih Jokowi,” kata Tisa di Jakarta, Ahad (13/4).
“Metode pemenangan Jokowi ini mirip Obama dengan menjadikan anak muda sebagai agent of change (agen perubahan). Saya yakin ini berhasil,” tambah dia.
Tisa mengatakan, simpul relawan yang digerakkannya itu anak muda berumur antara 17 hingga 27 tahun. Pihaknya menargetkan mampu mengumpulkan 3 ribu relawan muda dari 550 relawan yang dikumpulkannya sekarang. Nantinya, menurut dia, jaringan anak muda itu akan bersosialisasi untuk menyasar golongan muda guna mendukung Jokowi.
“Kami mengundang siapa saja yang ingin membantu Jokowi menang bisa bergabung dengan gerakan kami,” kata dia.
Salah satu relawan Jokowi Centre Vingky Cania Natasia mempunyai alasan tersendiri bergabung dengan gerakan ini. Ia menyatakan tergerak untuk memenangkan Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta lantaran terkesima dengan Jokowi. “Dia itu sosok pemimpin tulus dan mau bekerja dengan masyarakat. Intinya dia mau turun ke jalan,” kata Vingky.
Vingky melanjutkan, Jokowi adalah sosok yang sukses mendobrak birokrasi. Kalau melihat karakteristiknya, ia yakin wali kota Solo tersebut bakal mengimplementasikan semua yang dikerjakannya di Solo demi perbaikan Ibu Kota.
“Pak Jokowi itu berhasil mengembangkan pasar tradisional di Solo dan tidak hanya mengumbar janji,” kata mahasiswa Universitas Nasional itu.