REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli hukum tata negara Refli Harun mengatakan bahwa kondisi pelantikan Presiden Joko Widodo memiliki persamaan dengan Presiden Barack Obama.
"Pelantikan Jokowi menyerupai pelantikan Obama, kondisinya sama yaitu adanya antusiasme publik yang sangat luar biasa," kata Refli dalam diskusi menyambut pemerintahan Jokowi di Jakarta, Selasa (21/10).
Refli menyatakan bahwa mayoritas rakyat Indonesia menyaksikan pelantikan dan menunggu pidato pertama Jokowi sebagai seorang kepala negara.
"Pada orde baru pelantikan mungkin sangat membosankan, tapi kemarin mayoritas rakyat Indonesia menyaksikan pelantikan menunggu pidato Jokowi. Tidak ada mobilisasi, namun rakyat berbondong-bondong pergi ke jalan untuk menyambut Jokowi dan Jusuf Kalla," ujar Refli.
Sependapat dengan Refli, mantan Ketua MPR RI periode 2013-2014 Sidarto Danusubroto, juga menyatakan bahwa baik Obama maupun Jokowi sama-sama berasal dari kaum minoritas yang sebelumnya tidak diperhitungkan menjadi seorang pemimpin rakyat.
"Obama merupakan orang kulit hitam pertama yang menjabat sebagai presiden. Sementara Jokowi bukan dari elite politik, bukan seorang jenderal, bahkan berasal dari bantaran sungai Bengawan Solo," ucap Sidarto.
Kendati demikian, baik Jokowi maupun Obama sama-sama menjadi simbol kekuatan publik. "Dalam hal ini Jokowi memberikan harapan baru kepada publik, namun ini menjadi tantangan Jokowi karena ada partisipasi dan ekspektasi masyarakat yang besar dalam pemerintahan baru ini," pungkas Sidarto.