Sabtu 12 May 2012 13:36 WIB

Meski Bukan Tupoksinya, Kemensos Bantu Evakuasi Korban Sukhoi

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Tim Basarnas mengeluarkan kardus yang berisi peralatan untuk operasi pencarian korban jatuhnya pesawat Sukhoi di Pasir Pogor, Bogor, Jumat (11/5).
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Tim Basarnas mengeluarkan kardus yang berisi peralatan untuk operasi pencarian korban jatuhnya pesawat Sukhoi di Pasir Pogor, Bogor, Jumat (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peristiwa kecelakaan pesawat memang bukan Tupoksi (Tugas pokok dan fungsi) Kementrian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia. Kemensos hanya bertanggungjawab terhadap musibah yang terjadi pada korban bencana alam. "Kalau untuk korban jiwa pada bencana alam kita sediakan anggarannya," kata Mentri Sosial Salim Al-Jufrie, Sabtu (12/5), di Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Kendati bukan merupakan Poksi Kemensos, Salim mengatakan, sejak pesawat Sukhoi dinyatakan hilang, Kemensos sudah menurunkan bantuan dalam bentuk relawan Taruna Tanggap Bencana (Tagana). Para Tagana yang diterjunkan Kemensos berjumlah sekitar 50 orang. Mereka menurut Salim bekerjasama dengan petugas Basarnas mengevakuasi para korban.

Selain menerjunkan relawan Tagana, Kemensos juga membuka posko dapur umum di dua titik posko evakuasi, yakni: di Cihedeung dan di Cijeruk. Salim mengungkapkan, posko dapur umum yang dibuka di Cijeruk mampu menyediakan kebutuhan makanan bagi sekitar 500 relawan. Sementara dapur umum di Cihideung, bisa menyediakan makanan untuk sekitar 375 relawan.

Dapur umum menurut Salim sangat penting untuk menjaga stamina para relawan. Apalagi lokasi evakuasi berada di tempat yang memiliki suhu dingin ekstrem. "Makanan sangat penting untuk para relawan," kata Salim.

Dalam kesempatan ini Salim juga menyampaikan rasa belangsungkawa kepada keluarga korban. Dia berharap keluarga korban bisa mendapat kesabaran dan ketabahan dalam menjalani ujian ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement