REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Situasi Darurat Rusia mengirimkan tim penyelamat ke Indonesia untuk turut ambil bagian dalam pencarian dan operasi penyelamatan di lokasi kecelakaan Sukuoi Superjet-100, kata juru bicara kementerian Irina Andrianova kepada Itar-Tass Kamis.
"Berdasarkan keputusan kepemimpinan negara dan koordinasi dengan pihak Indonesia, Kementerian Situasi Darurat Rusia mengirimkan tim penolong dan peralatan yang diperlukan, termasuk helikopter, untuk operasi pencarian dan penyelamatan," katanya.
Andrianova mencatat bahwa satu pesawat Il-76 lepas landas pada pukul 02.00 waktu Moskow pada Jumat 11 Mei. Ada 42 orang di dalam pesawat tersebut, yang terdiri anggota tim penyelamat Centrospas, petugas medis, psikolog dan kelompok operasional.
"Semua penolong terlatih dalam mendaki gunung dan telah dilengkapi perlatan yang diperlukan. Mereka akan ambil bagian dalam mencari perekam penerbangan dan dalam pekerjaan lain," kata Andrianova.
Pesawat kementerian akan membawa ke Jakarta helikopter Bo-105 untuk operasi pencarian.
Setengah jam setelah tiba tim akan siap untuk terbang ke daerah tempat kecelakaan. "Teknologi itu disebut 'radius global' yang digunakan dalam operasi-operasi pencarian dan penyelamatan berkali-kali," kata Andrianova mencatat.
Dia mengatakan bahwa pesawat lain milik Kementerian Situasi Darurat juga akan terbang ke Indonesia sebelum tengah hari Jumat 11 Mei. Tim penyelidik dan penyelemat kecelakaan pesawat angkut sipil Sukhoi Superjet-100 (SSJ-100) itu telah tiba di Jakarta Jumat.
Tim yang terdiri sejumlah pakar dari Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia, Komite Aviasi Antarnegara, perusahaan JSC (United Aircraft Corporation) dan SCA (Sukhoi Civil Aircrafts) berniat secara aktif bersama pihak terkait dari Pemerintah Indonesia untuk melakukan penyelidikan, kata pernyataan pers Kedubes Rusia di Jakarta, yang diterima ANTARA Jumat.
Kedubes Rusia di Jakarta juga telah membuka pusat pelayanan darurat atau "crisis center" yang memantau perkembangan informasi evakuasi para korban.
Menurut pernyataan pers tersebut, Kedubes Rusia menyatakan bahwa pesawat naas itu ditumpangi oleh 45 orang, termasuk delapan awak kabin. Semua penumpang tersebut, menurut informasi yang diterima Kedubes Rusia, adalah warga negara Indonesia, Rusia, Italia, Amerika Serikat dan Prancis.
Pesawat penumpang Sukhoi itu pertama mengalami kehilangan kontak menyusul kecelakaan yang menyebabkan pesawat jatuh di ketinggian 1.500 meter, sekitar lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Pesawat SSJ-100 tersebut mulanya sedang melakukan demonstrasi penerbangan dalam rangka perjalanan keliling "road show" ke sejumlah negara di Asia dan Asia Tenggara.
Hingga saat ini, tim penyelamat gabungan dari Basarnas, TNI dan sukarelawan masih berupaya menuju lokasi jatuhnya pesawat itu untuk selanjutnya mengevakuasi para korban.