REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Bidang (Kabid) Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi (KBP) Anton Castilani, mengungkapkan 40 penumpang asal Warga Negara Indonesia (WNI) sudah dipastikan tewas.
Menurutnya, jenazah sedang ditangani tim di lapangan untuk segera dievakuasi ke bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (10/5) sore ini. "Data postmortem terdapat 40 korban. Semuanya WNI," ungkap Anton di bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (9/5).
Menurutnya, hingga saat ini tim masih berupaya menemukan dan memilah korban yang tewas setelah menabrak tebing di Gunung Salak tersebut. Ditanya terkait nasib delapan kru Sukhoi berkebangsaan Rusia yang turut menjadi korban, Anton menyatakan belum ada informasi.
Menurutnya, tim di lapangan masih terus melakukan pencarian. Anton menjelaskan data manifest yang kacau menjadi penyebab terjadinya perbedaan antara data di lapangan dengan data di manifest.
Bahkan, ungkap Anton, bisa jadi korban nantinya melampaui jumlah data manifest. "Bisa saja jadi 50. Wong manifestnya seperti itu," ujarnya.
Consultant Bussines Development PT. Trimarga Rekatama, Sunaryo, mengungkapkan jumlah penumpang ada 45 orang. Delapan di antaranya Warga Rusia. Data tersebut, tuturnya, berasal dari manifest yang disusun setelah penerbangan.
Sunaryo mengaku kalau prosedur tersebut berbeda dengan prosedur penerbangan reguler. Pasalnya, tutur Sunaryo, manifest asli yang benar-benar memastikan jumlah penumpang dibawa oleh salah satu penumpang.