Jumat 04 May 2012 19:38 WIB

Wakil Bupati Mesuji Resmi Dicopot

Rep: mursalin yasland/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Wakil Bupati Mesuji, Ismail Ishak, resmi dicopot dari jabatannya, setelah Surat Keputusan Mendagri (kepmendagri) Nomor 123.18.284.2012, tertanggal 24 April 2012, diserahkan wagub Lampung, ke bupati Mesuji di Bandar Lampung, Jumat (4/5) petang. Selanjutnya, surat Kepmendagri akan diberikan ke Ismail di Rutan Menggala, Kabupaten Tulangbawang.

Wagub Lampung, Joko Umar Said, meminta Bupati Mesuji, Khamamik dapat segera menyampaikan surat Kepmendagri kepada yang bersangkutan secara langsung. “ Bupati yang menyampaikan ke yang bersangkutan,” kata Joko.

Joko berharap bupati Mesuji dapat melakukan yang terbaik kepada masyarakat bagi kabupaten tersebut. Untuk itu, ia mengatakan bupati dapat melakukan tindakan persuasif kepada masyarakat untuk menenangkan situasi dan kondisi di wilayahnya.

Sebelumnya, massa membakar kantor bupati dan pemkab Mesuji terkait pencopotan Wabup Ismail Ishak oleh mendagri. Massa pendukung Ismail ini sudah bermalam empat hari di halaman kantor bupati, untuk meminta kepastian bahwa Ismail tidak diberhentikan.

Ismail Ishak sudah divonis majelis hakim PN Menggala satu tahun penjara. Ia divonis bersalah telah menerima gratifikasi dana penyertaan modal di BUMD Pemkab Tulangbawang tahun 2005. Ismail ditahan di Rutan Menggala, Tulangbawang, sejak November tahun lalu.

Meski ditahan ia sempat dilantik bersama pasangannya di dalam penjara pada 13 April 2012. Isu pencopotan ini merebak ke pendukung Ismail. Ratusan massa menolak pencopotan Ismail hingga terjadi pembakaran kantor dan kantor pemkab Mesuji pada Kamis (3/5).

Hingga Jumat petang, keamanan di Mesuji dalam kondisi kondusif. Aparat keamanan dari Polres Tulangbawang dan Polda Lampung telah melakukan penjagaan ketat, untuk mengantisipasi adanya aksi susulan. Sementara, tim forensik dari Polda Sumsel telah tiba di lokasi kejadian, untuk menyelidiki penyebab terjadinya aksi anarkisme dan pembakaran.

Para pegawai negeri sipil yang bertugas di kantor bupati dan kantor di lingkungan Pemkab Mesuji, sementara dialihkan ke gedung sekolah terdekat. Pengalihan ini sebagai bentuk Pemkab Mesuji untuk terus dapat melayani masyarakat, meski kantor terbakar. Aktivitas di kantor bupati dialihkan ke rumah dinas. Aparat keamanan berjaga di rumah dinas bupati dan sekolah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement