Kamis 03 May 2012 10:24 WIB

Upacara Penyerahan Jenazah Mantan Menkes Dipimpin Menko Kesra

 Pelayat mendoakan jenasah Menkes non aktif, Endang Rahayu Sedyaningsih di kediamannya Jalan Pendidikan, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/5).
Foto: Fanny Octavianus/Antara
Pelayat mendoakan jenasah Menkes non aktif, Endang Rahayu Sedyaningsih di kediamannya Jalan Pendidikan, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Upacara penyerahan jenazah Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dari pihak keluarga ke negara dalam upacara penghormatan terakhir yang diselenggarakan di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (3/5) pagi dipimpin langsung Menko Kesra Agung Laksono.

Dalam upacara singkat di Auditorium Leimena, pukul 09.00 WIB, Agung menyatakan terima kasih atas jasa yang diberikan Endang Rahayu selama menjabat sebagai Menteri dan sebelumnya.

Selain itu, Agung juga mendoakan agar semua kesalahan almarhumah dapat diampuni. "Bagi keluarga yang ditinggalkan, kami harap dapat menerima kepergian almarhumah dengan tabah, tawakal, ikhlas," ujarnya.

Pukul 09.30 WIB, rombongan jenazah diberangkatkan dari Kementerian Kesehatan ke pemakaman San Diego Hills, Karawang yang akan menjadi tempat peristirahatan terakhir Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih.

Ribuan orang datang memberikan penghormatan terakhir mereka kepada Menkes sejak pukul 07.00 WIB yang terdiri atas pegawai Kementerian, pejabat pemerintah maupun tamu dari organisasi kesehatan dunia dan kedutaan negara lain.

Tampak beberapa pejabat negara menghadiri upacara penghormatan tersebut seperti Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Menristek Gusti Muhammad Hatta, Dirut Pertamina Karen Agustiawan dan Mendagri Gamawan Fauzi.

Bantu PMI

Tampak juga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengenang Menkes sebagai seorang pekerja keras dalam melaksanakan tugas-tugasnya. "Beliau sangat membantu dan bekerja sama dengan PMI," kata Jusuf Kalla yang juga merupakan Ketua PMI Pusat.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga menghadiri upacara penghormatan tersebut. Begitu juga Utusan Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di bidang MDG Nila Moeloek dan suaminya mantan Menkes Farid Anfasa Moeloek.

Anggota Wantimpres Jimly Asshidiq yang juga datang memuji ketabahan Menkes yang dinilainya sebagai sesuatu yang luar biasa. "Dari catatannya, saya melihat beliau sebagai seorang yang luar biasa. Luar biasa bagaimana seorang manusia yang menerima keadaan, penyakit pun dia lihat sebagai anugerah. Banyak orang yang takut mati, tidak seperti beliau," ujarnya.

Sementara Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan Menkes semasa hidupnya merupakan seorang yang nasionalis, terlepas dari isu apa pun yang pernah berhembus. "Jangan diragukan nasionalismenya, dia tahu substansi, dia juga negosiator yang sangat baik, bahasa Inggrisnya pintar, dia tahu apa yang dipunya dan apa yang dibutuhkan oleh Indonesia," kata Bayu.

Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (2/5) pukul 11.41 WIB setelah berjuang melawan kanker paru-paru selama tiga minggu dalam perawatan di Paviliun Kencana RSCM. Menkes dideteksi menderita kanker sejak bulan Oktober 2010, setahun setelah menjabat sebagai menteri untuk periode 2009-2014.

Selama 1,5 tahun terakhir, Endang Rahayu mulai menjalani perawatan untuk melawan penyakitnya itu, baik di dalam negeri atau di luar negeri hingga akhirnya tiga minggu yang lalu beliau dilarikan ke RSCM karena merasa nyeri di tubuhnya.

Kondisi Menkes mengalami penurunan dan berada dalam kondisi kritis sejak Selasa (1/5) pagi yang langsung dimasukkan dalam perawatan ICU.

Namun kondisi kankernya yang telah menyebar ke bagian lain di tubuhnya membuat Endang Rahayu akhirnya wafat, meninggalkan seorang suami, Dr. Reanny Mamahit, SpOG, MM dan dua putra dan satu putrinya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement