Selasa 01 May 2012 21:17 WIB

Kebutuhan Jalan Kota Depok Belum Ideal

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Chairul Akhmad
Gapura Kota Depok (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Gapura Kota Depok (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Kebutuhan akan infrastruktur jalan bagi 1,5 juta penduduk di Kota Depok, belum dapat dikatakan ideal. Saat ini, jalan kota yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tidak kurang dari 300 ruas jalan, mencapai 475 kilometer. Itu pun sekitar 16 sampai 18 persen di antaranya dalam kondisi 'harus diperbaiki'.

"Belum ideal, itu minimal 20 persen dari luas wilayah," terang Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok, Roni Ghufroni, Selasa (1/5).

Roni mengatakan, luas wilayah Kota Depok tidak kurang dari 200 kilometer persegi. Akan tetapi dengan tingkat kepadatan penduduk, mencapai 6.863 jiwa per kilometer persegi. Pemenuhan kebutuhan masyarakat atas ketersedian akses jalan kota menjadi sangat penting. "Kami (Bimasda-red) menargetkan satu ruas akses baru menuju kota per tahun," ujar Roni.

Akses jalan baru menurut Roni memang diperlukan untuk mengurai konsentrasi kendaraan di titik-titik padat Kota Depok. Ia mencontohkan perlu membuka akses jalan baru dari Cinere menuju Sawangan, juga melanjutkan proyek yang menghubungkan Jalan Dewi Sartika menuju Jalan Abdurrahman Hakim, sepanjang 1,3 kilometer. Akan tetapi hal tersebut belum tentu dapat terlaksana, karena selain bukan menjadi prioritas pembangunan, ketersedian anggaran juga menjadi persoalan.

Ia mengungkapkan, Bimasda dalam rencana anggaran pembangunan dan perbaikan infrastruktur 2012, mengajukan anggaran senilai Rp 536 miliar. Dan hanya Rp 96 miliar yang terealisasikan untuk kebutuhan di bidang jalan dan jembatan. Itu untuk pembebasan lahan, memperbaiki dan melanjutkan pembangunan di 64 ruas jalan kota.

Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kota Depok Bidang Pembangunan, Babai Suhaimi, menyatakan pembangunan ruas jalan baru mutlak dibutuhkan di Kota Depok. Melihat laju pertumbuhan penduduk yang mencapi enam persen pertahun, Pemkot tidak sanggup memberikan akses jalan yang baik.

Menurutnya, dua hal yang perlu menjadi program utama dinas terkait dalam kinerjanya. Pertama peningkatan kualitas jalan yang lebih baik. Dan membangun akses jalan baru. "Saat ini kan cuma hanya perbaikan, dan perbaikan (jalan)," kata Babai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement