REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menyusul ditetapkannya sitem pemilu terbuka, kalangan artis dipastikan akan kembali marak mengisi daftar calon anggota dewan. Menawarkan popularitas, kalangan artis menjadi pilihan utama dari partai politik untuk mendulang suara di pemilu mendatang.
Partai Golkar pun mengincar calon anggota DPR dari kalangan artis. ''Saat ini kita sedang menyiapkan dua artis untuk jadi anggota dewan. Kita memang tak akan banyak-banyak, paling hanya dua saja,'' kata Wasekjen Partai Golkar, Nurul Arifin di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (1/5).
Nurul memang enggan menyebutkan siapa dua artis yang sedang didekati partai Golkar. Karena memang belum ada kepastian dari dua artis tersebut.
Hanya saja, ia menyebutkan, kalau dua artis itu satu berkelamin laki-laki dan satu perempuan. ''Yang perempuan itu dari Jawa Barat, artis senior, baru saja pakai jilbab, dan sempat main film. Malah pernah gabung ke partai lain tapi kemudian keluar,'' papar Nurul.
Menurut dia, Golkar akan menggaji artis tersebut untuk menjadi anggota DPR. Pasalnya, artis itu harus mengikuti masa transisi selama satu tahun untuk mendapatkan bekal pendidikan politik. Sekaligus turun ke konstituen. Ini dimulai sejak 2012 sampai 2013.
Selama satu tahun, artis tersebut pun tak diperbolehkan bekerja di dunia hiburan. Makanya, kemudian partai memberikan gaji sebagai kompensasi pendapatan artis tersebut.
''Besarannya sekitar di atas Rp 10 juta per bulan. Kalau di bawah itu, terlalu jauh dengan pendapatannya sebagai artis. Dari tv saja dia bisa dapat lebih,'' jelas anggota Komisi II DPR tersebut. Maraknya artis yang akan terjun ke dunia politik pun terlihat di Partai Gerindra.
Sebelumnya, anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Martin Hutabarat mengaku sudah ada dua artis yang menyatakan ketertarikan untuk terjun ke dunia politik. Seperti Nurul, Martin pun masih enggan menyebut siapa nama dua selebritis tersebut.