REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim khusus Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Utara dan Pusat tengah melakukan pencarian atas sejumlah orang yang terlibat aksi pengeroyokan atas seorang anggota TNI, KLS Arifin, yang terjadi di daerah Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (31/3). Jumlah pelaku saat itu disebut-sebut berjumlah sekitar 10 orang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menjelaskan, polisi telah menangkap seorang pelaku pengeroyokan yang berinisial JRR di kediamannya pada Senin (9/4) malam. Penangkapan tersebut, tutur Rikwanto, akan menuntun kepolisian untuk mencari kembali sejumlah pelaku lain yang terlibat pengeroyokan bersama dengan tersangka.
Selain menggali keterangan tersangka, ungkap Rikwanto, polisi juga meminta keterangan rekan korban meninggal yang berinisial A yang saat itu tengah melintas bersama Arifin di daerah Pademangan, Jakarta Utara. Dari dia, tutur Rikwanto, polisi juga memperoleh sejumlah keterangan terkait pelaku pengeroyokan termasuk perkiraan jumlahnya. "Menurut dia ada sekitar 10 orang yang melakukan pengeroyokan," ujar Rikwanto kepada wartawan.
Oleh karena itu, Rikwanto menyatakan, tim khusus akan terus menelusuri dan mencari pelaku lain yang terlibat aksi pengeroyokan terhadap Arifin. Jumlahnya, ujar Rikwanto, bisa saja kurang dari 10 atau mungkin lebih. "Semuanya akan terungkap berdasarkan sejumlah keterangan yang dikumpulkan termasuk barang bukti yang didapat polisi," tutur Rikwanto.
Sementara itu, terkait peran JRR dalam aksi pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI, Rikwanto mengatakan, dia melakukan penusukan kepada Arifin. Penusukan tersebut, ungkap Rikwanto, dilakukan dengan menggunakan senjata tajam jenis sangkur yang telah disita polisi untuk dijadikan barang bukti.