Kamis 12 Apr 2012 05:44 WIB

Tidak Berani Masuk Rumah, Warga Siaga Gempa Susulan

Seorang anggota DPRK Banda Aceh mengumandangkan azan saat gempa kuat melanda Banda Aceh di banda Aceh, Rabu (11/4),
Foto: Irwansyah Putra/Antara
Seorang anggota DPRK Banda Aceh mengumandangkan azan saat gempa kuat melanda Banda Aceh di banda Aceh, Rabu (11/4),

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU---Puluhan warga Kelurahan Sumurmeleleh dan Kualalempuing, Kota Bengkulu, hingga Kamis dini hari tetap siaga gempa susulan dan tsunami pascagempa 5,8 Skala Richter di Aceh, Rabu (11/4). "Kami belum tidur di dalam rumah dan tetap berjaga-jaga di posko masyarakat, meskipun ada imbauan tidak terjadi tsunami," kata seorang warga Kelurahan Sumurmeleleh Yuliardi di Bengkulu, Kamis (12/4).

Ia mengatakan, sebagian warga di daerah itu sudah pulang ke rumah. Namun, katanya, mereka kembali berjaga karena beredar informasi dari mulut ke mulut bahwa akan terjadi gempa besar.

Akibat isu tersebut, ia dan keluarganya juga terpaksa tidur di teras, di depan rumah, supaya bila terjadi gempa susulan bisa cepat mengungsi. "Kami telah menyiapkan tas berisi pakaian, surat-surat penting dan uang yang telah siap dibawa bila bencana gempa benar-benar terjadi," ujarnya.

Puluhan warga lainnya membuat tenda darurat di sekitar pemukiman untuk bersiaga bila gempa dan tsunami terjadi. Semua sepeda motor milik warga sengaja diparkir di pinggir jalan dan menghadap ke jalur evakuasi yang berjarak 300 meter.

Warga lainnya di Kelurahan Kualalempuing juga mengungsi ke sekitar Kantor Gubernur Bengkulu di Jalan Pembangunan Padang Harapan untuk mengantisipasi tsunami akibat gempa di Aceh dan merespons isu gempa besar susulan.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement