REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Seorang anggota TNI dari Mako Armada RI Kawasan Barat (Armabar) berpangkat Kelasi, Arifin (25 tahun) ditemukan tewas di daerah Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (9/4) dini hari. Kematian Arifin, diduga kuat akibat tindak pengeroyokan yang dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam geng motor.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menjelaskan, pengeroyokan Arifin bermula saat dirinya tengah melintas di daerah Pademangan, Jakarta Utara. Saat itu, tutur Rikwanto, dia melihat sekelompok orang dengan mengendarai kendaraan roda dua sedang menghalangi kendaraan jenis truk yang hendak melintas.
Melihat hal itu, ujar Rikwanto, Arifin kemudian menegur kelompok pengendara itu dan meminta mereka membuka jalan agar truk dapat melalui jalan tersebut. Teguran itu, ungkap Rikwanto, tidak disambut dengan pembukaan jalan melainkan tindak kekerasan yang mengarah kepada anggota TNI berpangkat Kelasi itu.
Di sana, tutur Rikwanto, Arifin dikeroyok sejumlah pengendara motor yang di antaranya menggunakan batu dan senjata tajam untuk melukai Arifin. Akibat peristiwa tersebut, ujar Rikwanto, seorang anggota Armabar itu tewas dengan luka parah yang dia derita saat itu.
Atas kejadian tersebut, Rikwanto menuturkan, pihak kepolisian akan mengungkap aksi kejahatan itu dengan tuntas. Caranya, ujar Rikwanto, adalah dengan membentuk tim khusus yang terdiri atas Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat dan Utara.
"Tim khusus tersebut juga akan mencari benang merah antara kasus pengeroyokan Arifin dengan dua kasus pengeroyokan selanjutnya di daerah Sunter, Jakarta Utara dan Kemayoran, Jakarta Pusat pada 7 dan 8 April 2012," ungkap Rikwanto kepada wartawan.