Ahad 01 Apr 2012 12:21 WIB

IPW Apresiasi Kinerja Polri dalam Pengamanan Demonstrasi BBM

Rep: indah wulandari/ Red: Heri Ruslan
Aparat kepolisian mengamankan demo BBM
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Aparat kepolisian mengamankan demo BBM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi kinerja polisi dalam mengamankan demonstrasi antikenaikan BBM di depan Gedung DPR, Jumat (30/3) lalu.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, mengatakan, meski jumlah massa 30 ribu orang tapi bisa diatasi tanpa korban luka. ''Walau stuasi kacau polisi tidak menggunakan peluru karet dan hanya menggunakan gas air mata. Cara-cara seperti ini patut dipertahankan sehingga tak ada korban dari massa maupun polisi,'' ujar Neta S Pane dalam siaran pers yang diterima Republika Online.

Selama empat hari, dalam aksi demo menolak kenaikan harga BBM, massa telah merusak dan membakar 16 kantor polisi. Selain itu, empat mobil patroli dan satu motor polisi juga dibakar. Menurut Neta, dalam konflik itu Kapolsek Senen dikeroyok massa hingga dirawat di Rumah Sakit.

IPW juga mencatat, aksi demo terjadi di 44 kota mulai 26 hingga 30 Maret 2011. Aksi demo dilakukan mahasiswa, buruh, dan LSM. Sedikitnya, 523 demonstran dan 210 polisi terluka luka, 750 demonstran ditangkap tapi sebagian besar dlepas polisi setelah diperiksa.

IPW menyayangkan, aksi demo ini diwarnai berbagai provokasi, baik dari kalangan mahasiswa maupun polisi. Akibatnya, kata Neta, benturan tak bisa dihindarkan.

''Sejumlah fasilits umum mengalami kerusakan. Yang menarik, meski demo di berbagai kota diwarnai bentrokan, tapi tidak berbuntut pada kerusuhan massa,'' paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement