REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Kerugian sarana Lalulintas (Lalin) sementara akibat aksi demonstrasi rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Makassar, Sulawesi Selatan mencapai Rp45 juta.
"Paling banyak jumlah lampu pengatur lalulintas yang dirusak pendemo," kata Kepala Dinas Perhubungan Makassar Chairul Andi Tau di Makassar Sulawesi Selatan, Kamis (29/3).
Ia menyebutkan, jumlah lampu pengatur lalu lintas yang dilaporkan rusak seperti di jalan Andi Pengeran Pettarani, ada lima boks, selanjutnya di jalan Peritintis Kemerdekaan empat boks. Sementara delapan rambu-rambu dan marka jalan juga dilaporkan rusak dan hilang.
"Dilaporkan kerugian sementara mencapai Rp45 juta. Angka itu diproyeksi kemungkinan bertambah bila pendemo merusak fasilitas dan sarana lalulintas," paparnya.
Pihaknya mengatakan akan segera menginventarisasi fasilitas lalin salah satunya pos polisi di perempatan Sultan Alauddin yang dibakar sebagai sasaran amuk massa.
Mengenai sejumlah fasilitas lalu lintas yang mengalami kerusakan, kata dia, sementara telah dilakukan pemesanan kepada rekanan termasuk teknisi dinas perhubungan akan melakukan perbaikan. Perbaikan sarana lalin yang rusak sebutnya, masih menunggu laporan resmi dari pihak kepolisian serta keamanan yang belum kondusif sampai saat ini.