REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, badai cobaan yang saat ini dihadapi oleh Partai Demokrat adalah sebuah bukti bahwa partai itu merupakan partai yang besar.
"Partai yang mendapatkan badai cobaan hanyalah partai yang besar," tegasnya saat ditemui sejumlah wartawan di kediaman Wali Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Josrizal Zain, Selasa (27/3).
Menurut Anas, sebagai sebuah partai yang mendapatkan dukungan masyarakat paling besar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009, Partai Demokrat harus mampu melewati badai tersebut.
"Partai Demokrat besar karena dipercayai oleh masyarakat, karena itu kita harus membayar kepercayaan itu dengan tetap menjadi partai terbesar pada Pemilu 2014 mendatang," katanya.
Menurut dia, target Partai Demokrat pada Pemilu 2014 adalah mendapatkan dukungan suara masyarakat minimal 30 persen. "Dengan usaha keras dari seluruh pengurus dan kader partai serta dukungan masyarakat hal itu sangat mungkin tercapai," kata Anas.
Terkait rencana kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mendapatkan tantangan dari sebagian elemen masyarakat, Anas mengatakan, kebijakan pemerintah tersebut dilakukan semata-mata untuk menjaga agar APBN tetap sehat.
"Harga minyak dunia saat ini naik cukup signifikan. Diperkirakan harga tersebut masih akan cenderung naik jika situasi politik di Timur Tengah masih belum reda. Jika harga BBM tidak dinaikkan, dikhawatirkan APBN Indonesia tidak sanggup lagi menanggung efek kenaikan harga minyak dunia tersebut," terang Anas.
Dia mengatakan, konsekuensi naiknya harga BBM tersebut juga telah diantisipasi pemerintah dengan sejumlah program di antaranya bantuan langsung, beasiswa, penambahan beras untuk masyarakat miskin (raskin) dan peningkatan pelayanan transportasi.
"Rumusnya, jika harga BBM naik maka akan terjadi inflasi yang memicu kenaikan harga barang. Dengan naiknya harga barang otomatis daya beli masyarakat menjadi menurun. Hal inilah yang harus diantisipasi pemerintah dengan membantu masyarakat miskin dan semi miskin," tandas Anas.