REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, umat Islam di berbagai daerah di Tanah Air dinilai semakin jauh dari kitab suci Alquran.
"Jangankan memahami dan mengamalkannya, membacanya pun kurang," katanya ketika menjadi penceramah dalam tablig akbar di Masjid Agung Medan, Sabtu (24/3) malam.
Menurut Tifatul, gambaran sederhana tentang kondisi semakin jauhnya umat Islam dari Alquran itu dapat dilihat dari minat terhadap pembacaan kitab suci tersebut. Dalam setiap pengajian Alquran, sangat sedikit umat Islam yang mendengarkan dan menghadirinya untuk mendapatkan ilmu dan hidayah Allah SWT.
Namun, kondisi itu berbeda dengan minat yang ditunjukkan terhadap pagelaran atau pertunjukan musik yang sangat bayak penontonnya, terutama dari umat Islam. "Kalau konser musik, penontonnya banyak. Namun kalau pembacaan AlQuran, tidak ada yang menonton," kata mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Padahal, kata dia, Alquran penuh dengan petunjuk bagi umat Islam, baik untuk kehidupan beragama mau pun bermasyarakat dan bernegara. Bahkan, Nabi Muhammad SAW memberikan jaminan terhadap manusia yakni tidak akan mengalami kesesatan jika berpegang teguh pada Alquran.
Karena itu, tidak mengherankan jika banyak umat Islam yang terlibat dalam perbuatan yang maksiat dan melanggar hukum seperti tindak pidana korupsi dan aksi pornografi.
"Jauh dari Alquran juga menurunkan semangat berjihad dan berdakwah umat Islam untuk mengajak manusia dalam berbuat kebaikan," katanya.