REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Mabes Polri berencana mengirim sekitar 600 personel Brimob Kelapa Dua Jakarta ke Makassar. Jumlat personel setingkat satu detasemen akan diperbantukan (BKO) mengamankan jalannya aksi unjuk rasa terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak.
"Hingga saat ini belum ada pengiriman tapi rencana itu kemungkinan akan terjadi jika situasi di Makassar sudah tidak terkendali lagi," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Chevy Ahmad Sopari di Makassar, Jumat (23/3)
Ia mengatakan, rencana pengiriman bantuan perseonel Brimob Kelapa Dua Jakarta ke Makassar untuk mengantisipasi adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa jika aksi itu sudah tidak terkendali
Pernyataan serupa diungkapkan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Erwin Triwanto yang menyebutkan adanya rencana pengiriman personel tambahan dari Mabes Polri. Mengenai jadwal, mantan Direktur Intelkam Polda Sulselbar ini belum mengetahui kapan rencana pengiriman itu dilakukan.
"Jumlahnya kemungkinan sekitar 600 personel tetapi mengenai kepastian itu sampai saat ini belum kami ketahui karena masih sebatas rencana saja," katanya.
Langkah ini merupakan langkah antisipasi yang dilakukan oleh Mabes Polri untuk mengamankan kebijakan pemerintah, apalagi aksi unjuk rasa di Makassar yang terjadi pada Rabu (21/3) berakhir ricuh dengan aparat kepolisian.
Dalam aksinya itu, para mahasiswa yang berunjuk rasa di Jalan Perintis Kemerdekaan VI Makassar sempat melakukan penjarahan mobil pengangkut tabung bahan bakar gas (BBG) ukuran tiga kilogram. Setelah menjarah mereka membagikannya kepada masyarakat.
Bukan cuma itu, usai menahan sejumlah mobil dinas pemerintahan yang berplat merah, juga melakukan penjarahan di sentra pengisian bahan bakar umum dan membakar satu unit mobil PT Coca Cola yang melintas.