Rabu 21 Mar 2012 18:14 WIB

Ingat, Tomcat Cukup Disentil

Serangga 'Tomcat'
Foto: kaskus
Serangga 'Tomcat'

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Ahli alergi dan imunologi dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak pada Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr dr Anang Endaryanto Sp.A(K) menyatakan serangan serangga 'Tomcat' atau kumbang rove dapat diatasi dengan disentil.

"Tomcat itu tidak menggigit, tapi hanya menempel, karena itu kalau dia hinggap cukup disentil saja, lalu bekas hinggapnya dibersihkan. Yang penting, jangan dipukul atau dipencet, karena cairan yang dikeluarkan bisa bersifat 'hyper sensitive'," katanya kepada ANTARA di Surabaya, Rabu (21/3).

Ditemui di sela-sela kunjungan Komisi X DPR RI ke Unair Surabaya untuk membahas RUU Pendidikan Kedokteran, ia mengemukakan hal itu menanggapi keberadaan tomcat yang sudah menimpa ratusan warga Kota Surabaya dan kini dirawat pada 13 Puskesmas.

"Cairan 'hyper sensitive' yang dikeluarkan Tomcat itu dapat menimbulkan reaksi yang merugikan pada manusia karena mengakibatkan alergi, nyeri, kemerahan, gatal, dan bahkan hingga menyebabkan penderitanya mengalami radang akibat iritasi dan demam yang dialami," katanya.

Staf Divisi Alergi dan Imunologi SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSUD dr Soetomo Surabaya itu menegaskan bahwa cairan yang dikeluarkan Tomcat itu bersifat asam, karena itu dapat dinetralkan dengan zat yang bersifat basa, seperti sabun mandi.

"Tapi, cara yang paling baik adalah disentil, lalu bekas hinggap dari Tomcat itu dibersihkan dengan sabun. Tomcat sendiri bukan hal baru, karena serangga itu selalu ada pada setiap tahun, karena itu sangat penting untuk mengetahui cara mengatasinya," katanya.

Senada dengan itu, Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya dr Dodo Anondo MPh menyatakan Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Budi Rahayu sudah membentuk tim khusus untuk penanganan serangan Tomcat itu.

"Kepala Dinkes Jatim sudah membentuk tim khusus Tomcat yang berkaitan dengan program pemberantasan penyakit, tapi masyarakat tidak perlu resah, karena serangan serangga Tomcat itu sudah rutin setiap tahun," katanya.

Namun, kata mantan Direktur RSUD Madiun itu, Tomcat menjadi terkenal akibat alat komunikasi yang sekarang cukup canggih. "Itu serangga yang biasanya membantu petani untuk memakan hama wereng cokelat," katanya.

Ke-13 Puskesmas di Surabaya yang merawat pasien Tomcat antara lain Puskesmas Keputih, Kenjeran, Mulyorejo, Pakis, Medokan Ayu, Pacar Keling, Sidotopo, Rangkah, Sawahan, Wiyung, Kebonsari, Sememi (Benowo) dan Putat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement