REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Pertanian, Departemen Proteksi Tanaman, Dadang menyarankan upaya mengatasi serangan serangga tomcat sebaiknya dilakukan secara bijaksana.
Menurut dia, jika tidak terlalu mengganggu maka semut semai itu tidak perlu sampai dimatikan. “Harus bijaksana dalam membasmi tomcat,” kata Dadang kepada ROL, Selasa (2/6).
Dadang mengungkapkan, tomcat yang tidak menganggu manusia tidak sampai perlu dibasmi dengan cairan kimia. “Bagaimananpun tomcat mempunyai pengaruh positif untuk tanaman padi di pertanian," ungkap Dadang. "Selama serangga tersebut tidak diganggu, maka tidak akan menyerang manusia kok."
Ia menyarankan penanganan tomcat bisa disesuaikan dengan kadar menganggunya. Pemusnahan bisa saja dilakukan, jika sudah sangat menggangu, namun tindakan sebaiknya bersifat pencegahan saja.
“Intinya gini, jika memang sudah dangat menggangu bisa dilakukan pemusnahan. Namun langkah tersebut sifatnya hanya mengendalikan saja bukan harus mematikan (seluruh) serangga tersebut,” jelas Dadang.
Seperti dilaporkan sebelumnya, serangan tomcat terjadi di delapan tower rusun Daan Mogot, Pesakih, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (29/5). Dari kejadian tersebut, sudah ada sejumlah warga yang menjadi korban dan mengalami gatal-gatal hingga kulit yang melepuh.