REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) dari Departemen Proteksi Tanaman, Aunu Rauf, menilai jika ada tomcat yang mendatangi rumah hanya disebabkan oleh tertariknya cahaya lampu.
Untuk itu, menurutnya ada antisipasi yang bisa dilakukan untuk menghindari racun tomcat agar tidak mengenai kulit manusia.
"Matikan atau redupkan lampu di rumah agar mengurangi terangnya cahaya," kata Aunu kepada ROL, Kamis (4/6). Menurutnya, hal tersebut akan mampu mengurangi berdatangannya kumbang tomcat ke tempat tinggal atau pemukiman.
Terkait dengan penerangan tersebut, menurutnya perlu juga diwaspadai jika berdekatan dengan sumber cahaya. "Hindari duduk-duduk di bawah lampu yang diatasnya banyak didatangi kumbang tomcat, apalagi dekat dengan lampu," ungkap Aunu.
Selain itu menurutnya, ventilasi rumah juga perlu diperhatikan untuk mencegah masuknya kumbang tomcat masuk ke rumah. Ia menyarankan pintu dan jendela perlu ditutup rapat, untuk itu celah antar pintu dan lantai perlu ditutup dengan kertas koran atau sejenisnya.
Selanjutnya jika sudah ada tomcat yang menempel pada kulit permukaan tubuh dan juga pakaian jangan sekali-kali mematikan serangga tersebut. "Usir kumbang tadi dengan bantuan potongan kertas atau semacamnya sehingga menjauh dari kita," tutur Aunu.
Namun, masih menurut Aunu, jika secara tidak sengaja kumbang tersebut mati dan cairannya menempel maka perlu ada tindakan. "Jika sudah terlanjur kita mematikan tomcat dan terkena cairannya, segera bilas dengan air sabun dalam beberapa kali," jelasnya.
Menurutnya, gejala setelah terserang tomcat akan muncul setelah 24 jam kulit terkena cairan beracun tersebut. Namun, Aunu menyarankan jika gejalanya parah segera pergi ke dokter untuk berobat.