REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, menyatakan penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terkait suara masyarakat seputar kenaikan BBM menggambarkan fenomena yang sesungguhnya. Mereka jelas menolak. Bahkan, kata dia, pemilih parpol koalisi saja, sebagaimana tercantum dalam survei, menolak kebijakan tersebut.

"Inilah yang sebenarnya terjadi," imbuh Tjahjo, di DPR, Senin (12/3). Menurutnya, wajar saja jika parpol atau fraksi oposisi di DPR meneriakkan semakin keras bahwa kebijakan menaikkan harga BBM dan pemberian BLT tidak populer dan harus dikecam.

Pihaknya mempertanyakan apakah pemerintah sudah mematangkan rencana kenaikan BBM? Ternyata, menurutnya, tidak. Mayoritas masyarakat bukanlah berkehidupan layak dengan penghasilan yang tinggi. "Mereka jelas mengharapkan harga barang-barang murah. Kalau BBM naik, jelas semakin mahal semuanya," papar Tjahjo.

Ikuti Whatsapp Channel Republika