Ahad 11 Mar 2012 16:11 WIB

Dibutuhkan 25 Tahun Hijaukan Indonesia

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Dewi Mardiani
Penyusutan luas hutan akibat penggundulan dan konversi. (ilustrasi)
Penyusutan luas hutan akibat penggundulan dan konversi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hutan Indonesia banyak yang mengalami kerusakan dan menjurus ke arah kritis. Kerusakan ini, menurut Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan, akibat kerusakan hutan yang serius akibat eksploitasi yang berlebihan. Menurut dia, setidaknya dibutuhkan waktu 25 tahun untuk menghijaukan kembali Indonesia.

"Kami berharap 25 hingga 30 tahun lagi," kata dia saat melakukan penanaman pohon dalam rangka Hari Bhakti Rimbawan tahun 2012 di Desa Cijayanti, Babakan Madang, Bogor, Ahad (11/3).

Melalui program penanaman satu miliar pohon yang terus digencarkan, Zulkifli optimistis dapat mematahkan sejumlah penelitian yang menyatakan butuh waktu ratusan tahun untuk penghijauan hutan. Dalam program ini, tiap warga negara yang berjumlah sekitar 250 juta jiwa diimbau untuk menanam empat batang pohon.

"Kami sediakan bibitnya. Kami yakin bisa mematahkan penelitian seperti dari IPB (Institut Pertanian Bogor) yang menyimpulkan butuh waktu 195 tahun," ujarnya.

Terkait praktik eksploitasi dan perusakan hutan yang terus terjadi belakangan, Zulkifli menyatakan telah membuat kebijakan yang diperlukan. Pihaknya tidak lagi memberikan izin tebang pohon dan sebaliknya mebuat program penanaman pohon. Selain itu juga membangun usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan jasa lingkungan dlaam kawasan hutan baik hutan lindung maupun konservasi.

"Tidak ada lagi kebijakan merusak hutan. Kalau ada kerusakan hutan itu lain cerita," tukasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement