Jumat 09 Mar 2012 16:14 WIB

Dede Yusuf: Indonesia Harus Contoh Malaysia Kembangkan Bensin Singkong

Panen singkong
Foto: iklanmax
Panen singkong

REPUBLIKA.CO.ID, Bandung, 9/3 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mendorong kelompok masyarakat dalam Gerakan Cinta Singkong yang sedang mengembangkan singkong untuk energi alternatif pengganti bahan bakar minyak yang bersumberkan fosil.

"Saya dorong dan mudah-mudahan bisa menjadi alternatif penghematan BBM kita," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, seusai sosialisasi penggunaan bensin singkong, di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Jumat (9/3).

Ia menuturkan, sejak lima tahun silam Adibrata Foundation selaku pemilik dari bensin singkong bernama Bioxing sudah menemukan energi alternatif tersebut sebagai salah satu upaya penghematan BBM dari fosil. Dikatakannya, Indonesia seharusnya mencontoh negara Malaysia dan Brazil dalam mengembangkan produksi bioetanol atau bensin dari singkong secara massal.

"Kalau kita tidak mempersiapkan dari sekarang seperti melakukan sosialisasi, mungkin pada saat energi bioetanol menjadi prioritas negara-negara lain kita akan ketinggalan. Padahal, setiap hari singkong ini sudah menjadi bagian dari negara kita, bahkan sudah ada lagunya, yang dinyanyikan oleh Koes Plus," ujarnya.

Wagub berpendapat Indonesia seharusnya mampu mengembangkan bahan bakar minyak selain bensin. "Ini sebetulnya, kita mendorong dulu kawan-kawan yang sudah melakukan riset dan pengembangan. Jadi, itu masih berupa satu potensi belum berbicara kepada produksi massal," katanya.

Sementara itu, pemilik bensin singkong/bio etanol "Bioxing" dari Adibrata Foundation, S Adibrata menuturkan, Pemprov Jawa Barat, sudah mendukung penuh upaya pengembangan bioetanol tersebut. "Salah satu dukungan Wagub Jabar ialah dalam hal penanaman bahan baku untuk bensin singkong ini," katanya.

Menurutnya, bio etanol yang diproduksinya sudah dinyatakan lulus uji dari dua laboratorium. "Ini (Bioxing) sudah di uji di dua laboratorium, yakni laboratorium swasta dan ESDM. Hasilnya, bensin kita layak dikonsumsi dan dipasarkan," kata S Adibrata.

Dikatakan Adibrata, untuk menguji bensin singkong tersebut, pihaknya pernah melakukan uji coba konvoi 2.500 kendaraan menggunakan bio etanol dari Jakarta-Semarang-Surabaya-Jakarta.

Dalam satu harinya Adibrata Foundation, kata Adibrata, mampu menghasilkan 5.000 liter bensin singkong.

"Dalam proses produksi yang dilakukan oleh kita, enam buah singkong itu mampu menghasilkan satu liter bensin," kata Adibrata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement