Senin 05 Mar 2012 21:12 WIB

Jelang Kenaikan Harga, Polda Jatim Waspadai Penimbunan BBM

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Chairul Akhmad
demo bbm
Foto: news.ripley
demo bbm

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Jajaran kesatuan Polisi Daerah Jawa Timur bakal lebih ketat mengawasi distribusi bahan bakar minyak (BBM). Hal ini dilakukan untuk menghindari penimbunan BBM menjelang kenaikan harga pada 1 April.

Inspektur Jenderal Polisi Hadiatmoko, Kepala Polisi Daerah Jawa Timur, telah memerintahkan jajarannya untuk mengawasi hal tersebut. Menurutnya, momentum kenaikan BBM, bisa saja dimanfaatkan sebagian kalangan untuk menimbun BBM yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat.

"Kalau ada yang ketahuan melakukan penimbunan akan ditangkap dan ditindak," kata Hadiatmoko di sela-sela pembukaan pelatihan gabungan Brimob di Polda Jatim, Senin (5/3).

Ia mencontohkan, penimbunan bisa dilakukan oleh awak bus. Modusnya dengan mengisi penuh BBM, kemudian membuangnya untuk ditimbun pada suatu tempat dan setelah itu kembali mengisi BBM lagi. "Hal seperti ini patut di waspadai," ujarnya.

Kapolda Jatim pun mengaku sudah mengantongi beberapa titik yang dicurigai bakal dijadikan sebagai tempat penimbunan. Namun, ia tidak bisa memberitahukan titik-titik tersebut.

Meski demikian, menurutnya yang perlu menjadi perhatian terlebih dahulu adalah aksinya. Polda pun akan melakukan pemantauan dengan mengadakan patroli di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Oleh karena itu, Polda Jatim tengah menggelar berbagai bentuk pelatihan untuk mengatasai dan mewaspadai ancaman di Jatim. Pelatihan itu diikuti 448 anggota Brimob se-Jawa Timur untuk meningkatkan kemampuan Lapangan Brigade Mobile (KLBM).

Hadiatmoko pun yakin bahwa kondisi di Jawa Timur akan berlangsung kondusif jelang kenaikan BBM. Meski dirinya tak menampik adanya aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM. Aksi demo, kata dia, adalah hal wajar. Namun, jika berbuntut pada anarkisme akan ditindak. "Saya yakin kondisi Jatim akan tetap kondusif jelang kenaikan BBM. Namun, kami tetap waspada terhadap segala bentuk ancaman," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement