Senin 27 Feb 2012 17:30 WIB

Mesuji Memanas Lagi, Polisi Duga Ada Provokator

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Perwakilan warga Mesuji melakukan audensi dan melapor ke Komnas HAM mengenai pelanggaran HAM di Jakarta, Kamis (15/12). Warga Mesuji membeberkan kasus sengketa lahan yang berujung pada penggusuran dan pembantaian warga pada November lalu.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Perwakilan warga Mesuji melakukan audensi dan melapor ke Komnas HAM mengenai pelanggaran HAM di Jakarta, Kamis (15/12). Warga Mesuji membeberkan kasus sengketa lahan yang berujung pada penggusuran dan pembantaian warga pada November lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mesuji kembali memanas. Pada Sabtu (25/2) lalu, terjadi kerusuhan massa dengan melakukan penyerangan dan pembakaran terhadap fasilitas milik PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI). Polisi menduga ada provokator yang mendalangi aksi tersebut.

"Kita sudah mengantongi nama-nama (provokator) ini. Nanti kita akan meminta kepada tokoh masyarakat supaya segera diserahkan," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Polisi Saud Usman Nasution dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (27/2).

Saud menjelaskan kerusuhan tersebut terjadi di Kampung Sri Tanjung, Kampung Nipah dan Kampung Keagungan, Sumatera Selatan. Sebelumnya warga dari desa-desa tersebut memang pernah terlibat bentrokan pada 24 November 2011 lalu.

Pada kerusuhan pada Sabtu (25/2) lalu, diduga masyarakat belum puas terhadap hasil mediasi dengan PT BSMI. Massa dari tiga kampung itu pun membakar fasilitas PT BSMI seperti perkantoran, gudang, mess karyawan dan kantor satpam. Kerugian diperkirakan sebesar Rp 1 miliar.

 Provokator tersebut diduga berasal dari Kampung Sri Tanjung dengan inisial AE. Ia mengatakan Polda Sumatera Selatan melalui Polres Tulang Bawang sedang mendalami provokator tersebut

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement