Jumat 24 Feb 2012 13:00 WIB

Wow, Arkeolog Temukan Pecahan Kapal Peninggalan Abad ke-12 di Medan

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN --  Barang kuno berupa pecahan-pecahan kapal yang diperkirakan peninggalan abad ke-12 ditemukan di situs Kota Cina Medan Marelan, Sumatera Utara.

"Temuan pecahan kapal oleh Arkeolog Prancis itu memperkuat temuan-temuan sebelumnya," kata Ketua Pusat Studi Sosial dan Ilmu-Ilmu Sejarah (Pussis) Universitas Negeri Medan Dr Ichwan Azhari di Medan, Jumat.

Pada 1989 arkeolog menemukan kapal kuno ditepi Danau Siombak yang lokasinya tidak jauh dari Situs Kota Cina Medan Marelan. Ia mengatakan, pecahan kapal kuno itu ditemukan menjelang akhir eskavasi (penelitian arkeologis) pada Rabu (22/2) sekitar pukul 17.00 WIB oleh team arkeolog yang sudah dilakukan sejak April 2011.

Eskavasi yang dipimpin arkeolog Perancis Daniel Perret tersebut berhasil menemukan serpihan kapal kuno di Kota China Medan Marelan pada kedalaman 1,40 meter. Serpihan kapal itu ditemukan pada kotak gali ukuran 3x4 meter yang berlokasi di halaman depan Museum Situs Kota Cina yang digali sejak 6 Februari 2012.

Dalam kotak yang sama juga juga ditemukan banyak pecahan lainnya seperti keramik China kuno, manik manik kaca bahkan serpihan emas serta tahi besi.

"Namun, dari zaman apa, bangsa apa pemilik perahu itu bagaimana bentuknya, usia dan fungsinya belum bisa dijawab karena memerlukan penelitian yang lebih dalam," katanya.

Penelitian mulai dari uji karbon dating di laboratorium di luar negeri harus dilakukan untuk menentukan usia absolut kapal kuno tersebut. Temuan itu semakin menyakinkan bahwa Kota Medan memiliki sejarah yang panjang sebagai kota internasional sejak abad ke-12.

"Eskavasi di situs Kota China diharapkan dapat mengungkap misteri kota kuno yang sangat penting ini," katanya. Penelitian dan ekskavasi tersebut didanai oleh pemerintah Prancis melalui Lembaga Kajian Prancis untuk Asia (EFEO) yang dilaksanakan sejak 28 April 2011 dan dipimpin oleh Dr Daniel Perret.

Penelitian itu melibatkan 30 orang peneliti dan tenaga pembantu lapangan yang dilaksanakan secara kerja sama antara Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Medan, Pussis-Unimed dan Museum Kota Cina.

Temuan tersebut semakin memperkuat hipotesis tentang peranan Kota Cina sebagai bandar perniagaan di Sumatera Timur pada abad 11 sebagaimana yang ditegaskan oleh Dr Edwards McKinnon dalam disertasi doktoralnya di Cornell University Amerika Serikat.

Edwards melakukan penelitian di Situs Kota China itu sejak 1972-1977, dalam temuannya diperoleh barang-barang kuno antara lain berupa patung Buddha dan keramik Cina.

"Dengan temuan itu Pemko Medan perlu mengambil tindakan berupa langkah-langkah penyelamatan Situs Kota Cina sebelum seluruhnya tergerus oleh masyarakat," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement