Kamis 23 Feb 2012 16:48 WIB

Kabareskrim: Insiden Penyerangan di RSPAD Kelewatan

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pembacokan (Ilustrasi)
Pembacokan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Sutarman, menilai tindakan kriminal yang terjadi di RSPAD sungguh kelewatan. Sebabnya, peristiwa terjadi di rumah sakit yang jelas dihuni orang-orang yang sedang membutuhkan ketenangan.

"Kami tidak akan tinggal diam," jelasnya, di DPR, Kamis (23/2). Pihaknya masih terus menghimpun keterangan dari saksi-saksi dari tempat kejadian dan yang dianggap mengetahui kejadian tersebut. "Biarkan kami bekerja dulu," paparnya. Tim dari Polda Metro Jaya saat ini sedang menyelidiki siapa saja yang terlibat dalam insiden berdarah itu.

Pihaknya menjamin akan menindak tegas siapapun yang terlibat. Saat ini, polri masih melakukan penyelidikan motif penyerangan. "Saat ini kita masih melakukan pengumpulan bukti, keterangan saksi terhadap peristiwa tersebut," tuturnya.

Penyerangan di RSPAD terjadi sekitar pukul 01.30 WIB - 02.30 WIB. Puluhan pelaku yang menumpang taksi tiba-tiba menyerang beberapa orang di rumah duka RSPAD.

Akibat insiden penyerangan itu, empat orang terluka dan dua orang meninggal yaitu: Oktavianus Mag Milion, mengalami luka tusuk di pinggang kanan. Yopi Jonatan B, mengalami luka di kepala, pergelangan tangan, pinggang. Errol Karl, mengalami luka di bahu kiri dan kepala. Jefry H, mengalami luka di pinggang kiri.

Sedangkan korban yang meninggal dunia, Ricky Tutuboy, mengalami luka bacok kepala dan wajah, dan Stendly Wenno dengan luka di dahi, perut dan kepala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement