REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan, Bali kembali rusuh dengan adanya aksi pembakaran ruang Kepala Lapas Kerobokan dan stafnya pada Selasa (21/2) sekitar pukul 23.00 WITA. Akibatnya tiga orang napi ditembak kakinya oleh petugas kepolisian untuk meredam massa.
"Ada napi yang mengamuk dan membahayakan petugas. Jadi terpaksa petugas menembak kaki tiga orang napi," kata Wakil Kepala Polda Bali, Brigjen Polisi Ketut Untung Yoga Ana yang dihubungi Rabu (22/2).
Yoga menjelaskan pada Selasa (21/2) malam, sekitar 1.200 napi dari 14 blok tiba-tiba mengamuk dan merusak beberapa fasilitas lapas. Puncaknya dengan membakar ruang Kalapas dan stafnya namun api sempat dipadamkan dan tidak merambat ke gedung lapas lainnya.
Setelah api padam, polisi berupaya menenangkan ribuan napi tersebut. Para napi malah melempari petugas polisi dengan batu batako dan mengancam dengan menenteng celurit. Polisi pun melepaskan tembakan dan melukai tiga orang napi. Saat ini tiga orang napi tersebut telah dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Saat ditanya kenapa senjata tajam seperti celurit dapat masuk ke dalam lapas, ia berkelit tidak mengetahuinya. Ia mengatakan saat ini polisi masih fokus pada pengamanan dan pengendalian situasi di dalam lapas.
Kerusuhan ini diduga masih terkait dengan kasus penusukan antar sesama napi pada Ahad (19/2) lalu. "Tapi itu sudah diusut Polres Denpasar dan sudah diselesaikan. Sudah didamaikan," tegasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
