REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Anggota DPR-RI Gede Pasek Suardika mendukung ada wacana Pemerintah Provinsi Bali untuk merelokasi Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan Kelas II-A ke lokasi lebih presentatif, seperti ke TPA Suwung, Kota Denpasar.
"Saya prihatin dengan peristiwa berdarah pada 17 Desember 2015 terjadi penyerangan antaranggota ormas (organisasi massa) di dalam lapas dan merembet di luar lapas tersebut," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi terjadinya keributan dengan mengusulkan membuat Pos Polisi di LP Kerobokan, Kabupaten Badung. "Saya mendukung adanya Pos Polisi di LP Kerobokan, sebagai tindakan antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lagi," ujarnya.
Untuk mengantisipasi penyerangan ormas dalam lapas, Pasek mengaku setuju dengan usulan untuk segera memindahkan Lapas Kerobokan. Bila perlu ide Gubernur Bali untuk menggunakan lahan tempat pembuangan sampah (TPA) Suwung sebagai tempat membangun lapas juga didukung.
"Soal lapas yang ingin direlokasi, saya sangat setuju dengan Pak Mangku Pastika. Soal Lapas yang dipindah ke Suwung saya rasa itu bagus. Jadinya saya juga usulkan dipisahkan antara rumah tahanan lapas dengan LP wanita. Itu usul saya dan saya setuju dengan Pak Mangku Pastika untuk urusan lapas," katanya.
Pasek Suardika sebelumnya juga sempat melakukan kunjungannya ke Lapas Kerobokan. Menyusul adanya bentrok yang terjadi di lapas beberapa waktu lalu. Apalagi, akibat kasus itu, Kalapas Sunarto Bondan juga langsung dicopot dari jabatannya. Menurut mantan politikus Partai Demokrat itu, masalah lapas itu bukan hanya masalah di lapas saja. Karena merembet menjadi isu yang kurang baik untuk pariwisata Bali.